Berbelanja di pasar tradisional, secara pribadi ataupun tidak kita berusaha mengangkat dan membantu perekonomian penjual menengah ke bawah.
Ingat, menjamurnya mal dan plaza menciptakan banyak pedagang kecil dan mengengah gulung tikar. Mereka susah bersaing dengan pasar modern alasannya yaitu kemudahan yang ada memang menawarkan kenyamanan lebih meskipun harus dibayar dengan harga barang yang relatif lebih mahal.
Sebagai seorang muslimah, mendahulukan penjual yang muslim tentu lebih afdhal. Apabila terdapat ketidakafdhalan berupa timbangan yang curang, berbohong ihwal kualitas barang tententu, perilaku jelek yang ditunjukkan penjual pada pembeli, serta tangan jahil yang berusaha memenfaatkan kelengahan dengan mencopet maka ada beberapa poin yang sanggup dilakukan sebelum berangkat ke pasar tradisional.
1. Istighfar.
Sepanjang jalan sampai di dalam pasar dan pulang kembali, usahakan melantunkan istighfar baik secara mulut maupun dalam hati. Di sana nanti kita akan bertemu dengan penjual dan sesama pembeli dengan segenap karakteristiknya. Ada yang temperamental alias suka marah. Kita menawar harga, dianya emosi. Kita gak sengaja menyenggol ibu di bersahabat kita, dianya pribadi nyolot. Istighfar yaitu jalan kondusif biar tidak terpancing oleh suasana hati yang panas.
2. Sabar.
Ini yaitu perilaku yang harus dibawa dikala berbelanja ke pasar tradisional. Mulai dari sabar dalam menyikapi huruf orang pasar yang biasanya temperamen sampai sabar dalam menyikapi ketidakjujuran mereka (bila ada). Mengurangi timbangan itu yaitu hal yang biasa terjadi jika kebetulan kita bertemu dengan penjual yang tidak jujur. Usahakan memunyai timbangan sendiri di rumah. Apabila sesudah ditimbang ulang ternyata terdapat kecurangan, kita sanggup menghindari untuk berbelanja di toko tersebut lagi.
3. Bersyukur.
Terlepas dari apapun kondisi pasar tradisional yang mungkin menciptakan kita tidak nyaman, syukur harus selalu ada stoknya dalam diri. Bersyukur kita masih sanggup berbelanja meskipun sederhana. Bersyukur kita masih sanggup memberi keuntungan pada saudara-saudara kita yang sedang berjualan. Bersyukur untuk semua hal, sekecil apapun itu bentuknya.
Efek syukur ini cukup besar alasannya yaitu sanggup meredam amarah atau emosi dengan suasana pasar tradisional yang mungkin dalam banyak hal kurang nyaman jika dibandingkan dengan mal. Suasana syukur ini dikala dibawa ke pasar dan kemudian pulang lagi akan ngefek dengan rasa kuliner yang kita persembahkan untuk keluarga, suami dan bawah umur tercinta. Jadi, mulai kini berbelanjalah dengan penuh istighfar, sabar dan syukur sebagai materi yang harus selalu ada di keranjang belanja kita.
sumber:
voa-islam
Ingat, menjamurnya mal dan plaza menciptakan banyak pedagang kecil dan mengengah gulung tikar. Mereka susah bersaing dengan pasar modern alasannya yaitu kemudahan yang ada memang menawarkan kenyamanan lebih meskipun harus dibayar dengan harga barang yang relatif lebih mahal.
Sebagai seorang muslimah, mendahulukan penjual yang muslim tentu lebih afdhal. Apabila terdapat ketidakafdhalan berupa timbangan yang curang, berbohong ihwal kualitas barang tententu, perilaku jelek yang ditunjukkan penjual pada pembeli, serta tangan jahil yang berusaha memenfaatkan kelengahan dengan mencopet maka ada beberapa poin yang sanggup dilakukan sebelum berangkat ke pasar tradisional.
3 Tips Berbelanja Secara Muslimah
1. Istighfar.
Sepanjang jalan sampai di dalam pasar dan pulang kembali, usahakan melantunkan istighfar baik secara mulut maupun dalam hati. Di sana nanti kita akan bertemu dengan penjual dan sesama pembeli dengan segenap karakteristiknya. Ada yang temperamental alias suka marah. Kita menawar harga, dianya emosi. Kita gak sengaja menyenggol ibu di bersahabat kita, dianya pribadi nyolot. Istighfar yaitu jalan kondusif biar tidak terpancing oleh suasana hati yang panas.
2. Sabar.
Ini yaitu perilaku yang harus dibawa dikala berbelanja ke pasar tradisional. Mulai dari sabar dalam menyikapi huruf orang pasar yang biasanya temperamen sampai sabar dalam menyikapi ketidakjujuran mereka (bila ada). Mengurangi timbangan itu yaitu hal yang biasa terjadi jika kebetulan kita bertemu dengan penjual yang tidak jujur. Usahakan memunyai timbangan sendiri di rumah. Apabila sesudah ditimbang ulang ternyata terdapat kecurangan, kita sanggup menghindari untuk berbelanja di toko tersebut lagi.
3. Bersyukur.
Terlepas dari apapun kondisi pasar tradisional yang mungkin menciptakan kita tidak nyaman, syukur harus selalu ada stoknya dalam diri. Bersyukur kita masih sanggup berbelanja meskipun sederhana. Bersyukur kita masih sanggup memberi keuntungan pada saudara-saudara kita yang sedang berjualan. Bersyukur untuk semua hal, sekecil apapun itu bentuknya.
Efek syukur ini cukup besar alasannya yaitu sanggup meredam amarah atau emosi dengan suasana pasar tradisional yang mungkin dalam banyak hal kurang nyaman jika dibandingkan dengan mal. Suasana syukur ini dikala dibawa ke pasar dan kemudian pulang lagi akan ngefek dengan rasa kuliner yang kita persembahkan untuk keluarga, suami dan bawah umur tercinta. Jadi, mulai kini berbelanjalah dengan penuh istighfar, sabar dan syukur sebagai materi yang harus selalu ada di keranjang belanja kita.
sumber:
voa-islam
0 Komentar untuk "3 Tips Berbelanja Secara Muslimah"