Dibandingkan dengan dua generasi sebelumnya, ketika ini kesempatan seorang perempuan untuk meniti karier pada banyak sekali bidang yang dianggap domain laki-laki semakin terbuka lebar.
Seorang perempuan bahkan sanggup menjadi presiden. Alasan emansipasi perempuan itu, banyak kaum hawa yang keliru mengartikannya.
Meski demikian, benarkah perempuan sudah setara dengan pria?
Ternyata tidak juga. Faktanya, selalu ada standar ganda untuk laki-laki dan wanita. Tak percaya? Simak beberapa hal berikut ini.
Pria yang mempunyai banyak pasangan kerap dimaklumi oleh lingkungan sekitarnya. Sementara itu perempuan yang menerima label "murahan" alasannya ialah melaksanakan perselingkuhan, kerap ditolak oleh lingkungannya.
2. Rumah berantakan
Jika kondisi rumah berantakan, tudingan tidak sanggup mengurus rumah sering diarahkan kepada wanita. Tak dipungkiri kaum perempuan ialah pihak yang paling sering membereskan rumah. Jika ada waktu yang tersisa untuk dinikmati para perempuan sehabis bekerja dan mengurus anak, maka kiprah itu ialah bersih-bersih rumah.
3. Kelebihan berat badan
Meski laki-laki dan perempuan sama-sama juga dihakimi alasannya ialah bentuk tubuhnya, penelitian memberikan bahwa perempuan yang kegemukan lebih mencicipi tekanan sosial untuk menurunkan berat tubuh ketimbang pria.
4. Berterus terang
Seorang perempuan yang mengungkapkan pikirannya secara terbuka kerap dianggap sebagai orang yang besar kepala dan agresif. Sementara bila laki-laki yang melakukannya akan dianggap mempunyai sifat kepemimpinan.
5. Tak punya anak
Wanita yang memutuskan untuk tak mempunyai anak akan dinilai sebagai "egois" alasannya ialah mereka melupakan kodratnya sebagai wanita. Orang di sekitarnya juga akan memberikan bahwa mereka akan meratapi keputusannya. Sebaliknya dengan pria, mereka punya kekuasan untuk memilih kapan dan berapa ingin punya anak.
Tuh kan...., betapa sangat berartinya seorang laki-laki bagi seorang pria, meski perempuan tidak setara dengan laki-laki.
sumber:
female.kompas.com
Seorang perempuan bahkan sanggup menjadi presiden. Alasan emansipasi perempuan itu, banyak kaum hawa yang keliru mengartikannya.
Meski demikian, benarkah perempuan sudah setara dengan pria?
Ternyata tidak juga. Faktanya, selalu ada standar ganda untuk laki-laki dan wanita. Tak percaya? Simak beberapa hal berikut ini.
5 Penyebab Wanita Tidak Bisa Setara Dengan Pria
1. Tidak boleh terlalu banyak pasanganPria yang mempunyai banyak pasangan kerap dimaklumi oleh lingkungan sekitarnya. Sementara itu perempuan yang menerima label "murahan" alasannya ialah melaksanakan perselingkuhan, kerap ditolak oleh lingkungannya.
2. Rumah berantakan
Jika kondisi rumah berantakan, tudingan tidak sanggup mengurus rumah sering diarahkan kepada wanita. Tak dipungkiri kaum perempuan ialah pihak yang paling sering membereskan rumah. Jika ada waktu yang tersisa untuk dinikmati para perempuan sehabis bekerja dan mengurus anak, maka kiprah itu ialah bersih-bersih rumah.
3. Kelebihan berat badan
Meski laki-laki dan perempuan sama-sama juga dihakimi alasannya ialah bentuk tubuhnya, penelitian memberikan bahwa perempuan yang kegemukan lebih mencicipi tekanan sosial untuk menurunkan berat tubuh ketimbang pria.
4. Berterus terang
Seorang perempuan yang mengungkapkan pikirannya secara terbuka kerap dianggap sebagai orang yang besar kepala dan agresif. Sementara bila laki-laki yang melakukannya akan dianggap mempunyai sifat kepemimpinan.
5. Tak punya anak
Wanita yang memutuskan untuk tak mempunyai anak akan dinilai sebagai "egois" alasannya ialah mereka melupakan kodratnya sebagai wanita. Orang di sekitarnya juga akan memberikan bahwa mereka akan meratapi keputusannya. Sebaliknya dengan pria, mereka punya kekuasan untuk memilih kapan dan berapa ingin punya anak.
Tuh kan...., betapa sangat berartinya seorang laki-laki bagi seorang pria, meski perempuan tidak setara dengan laki-laki.
Sumber :
Editor :
Lusia Kus Anna
sumber:
female.kompas.com
0 Komentar untuk "5 Penyebab Perempuan Tidak Dapat Setara Dengan Pria"