Lagu Bajakan Laku Manis

MARAKNYA pembajakan seolah mengakibatkan internet sebagai musuh utama para seniman di dunia.

Begitu karya mereka diubah dalam format digital kemudian disebar di internet, dipastikan selamanya para seniman takkan mendapat royalti dari mereka yang mengunduh karya-karya mereka.

Tak heran, banyak seniman dan perusahaan rekaman atau film setuju membentuk organisasi khusus untuk memerangi agresi pembajakan lewat dunia maya.

Perjuangan yang berlangsung selama puluhan tahun itu tak pernah tuntas. Ibarat jamur di demam isu hujan, kalaupun ada yang berhasil diseret ke meja hijau, tetap saja bermunculan hasil bajakan di di cuilan dunia lainnya.

Begitu seterusnya, dan tak pernah berhenti. Sekali lagi, tak heran banyak pekerja seni yang menentukan istirahat panjang bahkan pensiun, dibanding terus menghasilkan karya seni tapi ujung-ujungnya dibajak.

Namun, hal berbeda justru ditunjukkan grup heavy metal Iron Maiden. Grup beranggotakan 6 musisi yang dimotori vokalis Bruce Dickinson ini malah membiarkan lagu-lagu mereka dibajak lewat jaringan membuatkan file BitTorrent.

Dengan dibantu perusahaan analisis musik, Musicmetric, pemilik hit "Be Quick or Be Dead" itu mendapat data di negara mana saja lagu mereka paling sering dibajak. Hasilnya, pengguna internet Brasil tercatat sebagai pembajak paling aktif dengan jumlah download mencapai 463.467 file ilegal.

Karya-karya Steve Harris, Steve Murray, Nicko McBrain, Adrian Smith, Bruce Dickinson dan Janick Gers itu juga terkenal di kalangan "metal head" Chili. Sebab, dari total pengguna setiap 100 ribu pengguna internet di Chili, 1.300 total 70.932) mengunduh lagu karya grup asal London, Inggris itu.

Data yang diambil dari lalu-lintas pertukaran data BitTorrent itu kemudian dijadikan dasar administrasi Iron Maiden untuk menggelar tur dunia dengan fokus utama Amerika Selatan. Cara itu ternyata berhasil. Tiket konser pertama mereka di negara kecil menyerupai Paraguay terjual habis. Ini juga terjadi di negara-negara lain di cuilan Amerika Selatan.

Fans Iron Maiden pun tampaknya tersadar bahwa lebih asyik menyaksikan pribadi konser dibanding mendengarkan lewat lagu hasil bajakan. "Masih ada cara mengubah fans yang tadinya gemar membajak, menjadi fans yang mau membayar," ucap Gregory Mead, CEO sekaligus pendiri Musicmetric menyerupai dikutip dari Billboard, Jumat (27/12).

Intinya, memerangi agresi pembajakan tak selamanya harus lewat jalur hukum. Lebih bermanfaat mengajak mereka mendatangi daerah konser dengan dasar kegemaran mereka mengunduh lagu-lagu favorit. sumber jpnn.com

Related : Lagu Bajakan Laku Manis

0 Komentar untuk "Lagu Bajakan Laku Manis"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)