JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) segera mengklarifikasi adanya rekening gendut senilai Rp 5 miliar milik pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Klarifikasi memang harus dilakukan, disegerakan, dan jika memang ada indikasi korupsinya pribadi diusut," kata peneliti Monitoring Pelayanan Publik (MPP) ICW Siti Juliantari Rachman, Selasa (1/10).
Inspektorat Jenderal Kemdikbud, kata pelopor yang bersahabat disapa Tari itu, harus menindak tegas dan melaporkannya jika ada indikasi korupsi. Karena itu ia mendesak PPATK segera menyerahkan laporannya ke Irjen Kemdikbud.
Tari belum dapat memastikan apakah pemilik rekening dengan jumlah tak masuk akal itu merupakan oknum-oknum yang selama ini 'bermain' dalam banyak sekali proyek fantastis di kementerian yang dipimpin Mohammad Nuh itu.
"Kalau oknum-oknum yang sering bermain, saya tidak dapat bilang begitu alasannya yakni kita belum tahu oragnya siapa. Kita mensinyalir ini terkait dengan pengelolaan anggaran di Kemdikbudnya," terperinci Tari.
Menurut dia, laporan PPATK itu punya kekerabatan dengan gosip transparansi di Kemdikbud hanya sebagai jualan, tapi faktanya jajaran Kemdikbud tidak sungguh-sungguh melakukannya. Hal itu dapat dilihat dari hasil audit UN yang tidak dapat diketahui masyarakat apa hasilnya. Apalagi dana-dana yang jumlahnya miliaran.
Kemudian opini disclaimer BPK dua tahun berturut-turut untuk Kemdikbud. "Walaupun belum tentu jika disclaimer itu ada indikasi korupsi, tapi itu mencerminkan bahwa pengelolaan keuangan di Kemendikbud masih bermasalah. Sehingga kesempatan untuk korupsi jadi terbuka lebar," pungkasnya.(fat/jpnn)
sumber:
jpnn.com
"Klarifikasi memang harus dilakukan, disegerakan, dan jika memang ada indikasi korupsinya pribadi diusut," kata peneliti Monitoring Pelayanan Publik (MPP) ICW Siti Juliantari Rachman, Selasa (1/10).
Inspektorat Jenderal Kemdikbud, kata pelopor yang bersahabat disapa Tari itu, harus menindak tegas dan melaporkannya jika ada indikasi korupsi. Karena itu ia mendesak PPATK segera menyerahkan laporannya ke Irjen Kemdikbud.
Tari belum dapat memastikan apakah pemilik rekening dengan jumlah tak masuk akal itu merupakan oknum-oknum yang selama ini 'bermain' dalam banyak sekali proyek fantastis di kementerian yang dipimpin Mohammad Nuh itu.
"Kalau oknum-oknum yang sering bermain, saya tidak dapat bilang begitu alasannya yakni kita belum tahu oragnya siapa. Kita mensinyalir ini terkait dengan pengelolaan anggaran di Kemdikbudnya," terperinci Tari.
Menurut dia, laporan PPATK itu punya kekerabatan dengan gosip transparansi di Kemdikbud hanya sebagai jualan, tapi faktanya jajaran Kemdikbud tidak sungguh-sungguh melakukannya. Hal itu dapat dilihat dari hasil audit UN yang tidak dapat diketahui masyarakat apa hasilnya. Apalagi dana-dana yang jumlahnya miliaran.
Kemudian opini disclaimer BPK dua tahun berturut-turut untuk Kemdikbud. "Walaupun belum tentu jika disclaimer itu ada indikasi korupsi, tapi itu mencerminkan bahwa pengelolaan keuangan di Kemendikbud masih bermasalah. Sehingga kesempatan untuk korupsi jadi terbuka lebar," pungkasnya.(fat/jpnn)
sumber:
jpnn.com
0 Komentar untuk "Rekening Gendut Rp 5 Miliar Milik Pegawai Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Ri"