Kapok Lombok


 
Seorang yang matanya merah dan basah susah dibedakan apakah sedang nangis, habis kecolok atau kepedasan. Kecuali kita tahu beliau sedang makan dan ada sambal atau lombok di meja makannya. Hebatnya insan yakni habis kepedasan, bilang kapok, besoknya mencari sambal lagi. Rupanya ada lezat dibalik pedasnya lombok.

“Kapok” dapat diartikan jera atau taubat. Pengertian “kapok lombok” yakni jera tetapi tidak jera. Tetapi "Kapok yang tidak kapok kan bukan kapok?”  Kata mas Bagyo andal browsing kita yang punya tumpuan lagu “kapok lombok”nya Waljinah lewat youtube
 

Makanya kita mesti kembali ke definisi yang gotong royong dari kapok, yakni jera atau taubat”, kata mbah Hardjo. "Taubat memiliki arti sadar dan meratapi perbuatan buruknya kemudian berjanji untuk tidak mengulangi lagi”

“Makan lombok kan bukan perbuatan buruk, mbah. Apa perlu taubat?”, sergah Toni yang memang suka makan pedas.

“Susahnya kata taubat dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi sekedar kata seru untuk menyatakan kekagetan atau kekesalan, mbah”, Darman menimpali.

Mas Bagyo yang dokter umum menengahi: “Begini, di saat kapok lombok menjadi laten maka kapok seolah-olah hilang namun penyakitnya tetap ada. Sama dengan sifilis atau framboesia yang ada fase latennya dan tidak kelihatan sakit. Tapi sebuah di saat akan timbul lagi dalam stadium yang lebih berat jikalau tidak diobati dari awal”. Perilaku "kapok lombok" amat menghalangi pembangunan bidang kesehatan.

“Nah kali ini sampeyan betul mas”, kata Darman. “Obatnya hanya taubat, namun di saat pernyataan taubat menjadi rutin, dan penggunaannya tidak cocok isyarat Allah, maka tinggal tunggu masuk neraka saja kan?” sambungnya lagi.

“Oleh alasannya yakni itu marilah kita kembali ke taubat dalam terminologi agama, dan sesungguhnya Allah yakni Maha Penerima Taubat bagi ummatNya yang benar-benar bertaubat”, timpal mbah Harjo sekaligus berniat menutup lembaga diskusi.

Tapi Toni masih meneruskan “Mbah, memangnya yang punya kelakuan kapok lombok itu banyak?”

“Bangsa kita ini kan pemakan lombok, Ton. Kalau lombok mahal kan teriak-teriak” Kali ini mbah Harjo berhasil menutup diskusi tanpa sanggahan (IwM).

Related : Kapok Lombok

0 Komentar untuk "Kapok Lombok"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close