Sehat Itu Cantik


BISA
dibayangkan, apabila seorang ibu sakit satu hari saja. Cucian menumpuk, rumah berantakan. Bukan mempunyai arti suami tidak membantu. Tetapi apabila para suami pun memiliki acara di luar rumah, maka sifat menolong itu tidak lebih cuma sekadar semampunya saja.


Jika di rumah tersebut ada pembantu, tentunya tidak jadi kendala alasannya yakni pembantu bisa mengambil tugas tersebut. Namun apabila tidak, sakitnya ibu satu hari saja mempunyai arti menangguhkan banyak pekerjaan, yang pada kesannya tetap menjadi tanggung jawab ibu di kemudian hari untuk menyelesaikannya.


Anggaran kesehatan untuk ibu menjadi penting untuk diadakan dalam suatu keluarga. Para ibu lazimnya sering tidak terlampau peduli, merasa tidak perlu, atau tidak sempat.


Bahkan banyak ibu menyampaikan tidak ada anggaran. Hal ini perlu diubah dan mesti mulai dipersiapkan.


Karena itu, para suami juga mesti secara proaktif menampilkan perhatian perihal hal ini, umpamanya memberi satu hari dalam jangka tertentu bagi para ibu untuk pijat kesehatan atau berbekam. Kemudian secara berkala mengingatkan para ibu untuk menyantap madu atau habbatusauda, insya Allah sanggup menolong mempertahankan kesehatan ibu.


Jadi budget kesehatan yang ditawarkan tidak perlu menanti di saat ibu jatuh sakit, alasannya yakni menghambat tentunya lebih baik dari pada mengobati. Dan ongkos untuk menghambat insya Allah masih lebih hemat biaya dibandingkan dengan pengobatan.


Sejak Lajang


Inilah yang kadang-kadang dilupakan oleh para lajangers (baca: gadis). Yaitu mempertahankan kesehatan. Para muslimah niscaya bercita-cita ingin memiliki anak, namun ingin tetap aktif dan produktif mengikuti kegiatan-kegiatan dakwah sekalipun bawah umur sudah mengekor.


Sayangnya, banyak dari kita yang mengabaikan upaya mempertahankan kesehatan. Banyak dari kita yang makan sembarangan, tidak memperhatikan makanan yang sehat. Halal sih iya. Tapi thayyib-nya kadang belum tentu.


Para lajangers lebih senang makan bakso atau mie ayam dibandingkan dengan gado-gado atau nasi padang. Atau kalau makan sambal gak pake ukuran. Belum lagi acara padat yang tidak diimbangi istirahat cukup.


Sikap hidup sehat di masa muda  sudah niscaya akan mensugesti kesehatan di masa berikutnya. Alhasil, di saat sudah menikah, gres punya  satu anak, sudah banyak unek-unek di sana-sini.


Saya teringat suatu goresan pena dari seorang ibu pelopor berputra belasan. Cita-citanya semasa masih gadis yakni ingin menjadi ibu beranak banyak dan sehat. Sangat sederhana. 


Namun, sekarang saya ketahui bahwa hasrat itu sungguh mulia. Kesehatan yang cantik tentu bakal  sungguh mendukung acara pasca-menikah dan melahirkan, yang bukannya tambah sedikit, justru tambah banyak.


Perlu juga sejak dini para akhwat mengerjakan deteksi kesehatan reproduksi sejak dini. Banyak akhwat tidak ngeh di saat haidnya tidak terorganisir atau senantiasa sakit di saat tiba bulan. Ternyata gejala-gejala yang sungguh sering kita temui ini ada pengaruhnya kepada kesehatan reproduksi.


Sehat Murah Meriah


Saat ini, upaya mempertahankan kesehatan sungguh mudah dilakukan. Jangan dibayangkan bahwa kita mesti menyantap obat-abatan mahal  dari dokter.


Pengobatan Islami ala Nabi (thibbun nabawi) dikala ini sanggup dengan mudah kita temui dalam komunitas ikhwah. Keberadaan obat-obat herbal dengan harga terjangkau pun sudah banyak dijumpai.


Tinggal bagaimana kita istiqomah mengkonsumsinya. Kebiasaan jelek yang sering menghinggapi kita yakni gres berobat di saat sudah sakit. Dan upaya mencegahnya sering terlupakan. Jadi, tidak ada argumentasi untuk tidak mempertahankan kesehatan bukan?


Jangan lupakan pula hal-hal kecil yang juga besar lengan berkuasa pada kesehatan badan. Mandi secara teratur  (untuk meminimalisir amis keringat), menyikat gigi (menjaga amis mulut), keramas (iih…nggak lucu kan muslimah punya kutu rambut), mempertahankan kebersihan pakaian hingga kaos kaki  agar tidak gatal-gatal di badan.


Ibu Sehat, Menyenangkan Suami


Islam sudah memberi bimbingan, bagaimana menjadi istri yang salehah, sebagaimana ciri-cirinya sudah disebutkan dalam hadits Rasulullah ﷺ, bahwa dia bersabda;


قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ


“Apabila diperintah ia taat, apabila dipandang mengasyikkan hati suaminya, dan apabila suaminya tidak ada di rumah, ia mempertahankan diri dan harta suaminya.” (Riwayat Ahmad dan An-Nasa’i).


Upaya mengasyikkan hati di saat dipandang suami salah satunya sanggup dijalankan di saat seorang ibu dalam keadaan sehat. 


Dengan mempertahankan kesehatan sebaik- baiknya, kita bisa menyambut kedatangan suami dengan muka cerah tanpa banyak unek-unek kecapekan sepanjang hari plus amis balsem yang menyengat.*/Tulus Kurnia


Sumber https://www.parentnial.com/

Related : Sehat Itu Cantik

0 Komentar untuk "Sehat Itu Cantik"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)