Alkisah disuatu kerajaan yang sungguh mewah,tinggallah seekor jangkrik besar didalam suatu sangkar glamor bareng beberapa jangkrik yang lain, mereka saban hari nya senantiasa bernyanyi-nyanyi ria sambil melompat-lompat dengan cerianya. Namun dari semua jangkrik-jangkrik yang ada dikandang tersebut, si jangkrik besar yaitu pelompat tertinggi.
“Aku yaitu pelompat terhebat didunia ini, tidak ada yang dapat mengalahkan lompatan ku”
sesumbar sang jangkrik saban hari nya. Jangkrik lainnya cuma bisa menundukkan kepala, dan membenarkan perkataan si jangkrik besar.
sesumbar sang jangkrik saban hari nya. Jangkrik lainnya cuma bisa menundukkan kepala, dan membenarkan perkataan si jangkrik besar.
Pada suatu pagi, menyerupai biasa para jangkrik sedang bernyanyi dan melompat-lompat, dan si jangkrik besar dengan semangatnya melompat setinggi-tingginya. Dia seperti ingin memberi tahukan seluruh dunia bahwa dialah pelompat tertinggi.
Dalam waktu yang bersama-sama melalui lah seekor kutu anjing didepan sangkar itu sambil melompat-lompat dengan santainya, dan seluruh isi sangkar tersebut memandanginya dengan sungguh menawan alasannya yaitu kutu tersebut melompat lebih tinggi dari si jangkrik besar, padahal ia sedang melompat dengan santainya.
Si jangkrik besar pun merasa aib dan ia pun berkata:
“Wahai kutu kecil, kenapa engkau bisa melompat begitu tingginya, padahal berbadan kecil”
Si kutu pun menjawabnya dengan bijaksana:
“Kemampuan kita bukan diputuskan oleh besar kecilnya tubuh kita, tetapi semangat dan keyakinan untuk senantiasa berguru melompat tinggi tanpa berhentilah yang bikin saya bisa melompat dengan tinggi. Kemampuan kita berlawanan alasannya yaitu kau senantiasa bikin “kandang” dalam fikiran mu”
“Wahai kutu kecil, kenapa engkau bisa melompat begitu tingginya, padahal berbadan kecil”
Si kutu pun menjawabnya dengan bijaksana:
“Kemampuan kita bukan diputuskan oleh besar kecilnya tubuh kita, tetapi semangat dan keyakinan untuk senantiasa berguru melompat tinggi tanpa berhentilah yang bikin saya bisa melompat dengan tinggi. Kemampuan kita berlawanan alasannya yaitu kau senantiasa bikin “kandang” dalam fikiran mu”
Si jangkrik besar pun tersadar, alasannya yaitu selama ini dirinya cuma selaku pelompat tertinggi dalam kandangnya saja, padahal masih banyak yang dapat melompat lebih tinggi di dunia ini. Dia bikin kandangnya sendiri dalam pikirannya, sehingga semangat untuk berguru dan berguru lagi pun terlewatkan
Semangat untuk belajar, berupaya dan tidak pernah kenal letih sungguh dikehendaki biar kita dapat menjadi senantiasa maju dan berkembang. Jangan ciptakan “kandang” dalam fikiran kita, alasannya yaitu cuma akan membuat sifat angkuh yang memicu kemunduran dalam diri kita. Waktu terus berjalan, dan kitapun mesti senantiasa senantiasa berguru dan berguru lagi. Ingat, diatas langit masih ada langit. Buat diri kita menjadi yang terdepan dengan menetralisir “kandang” dalam fikiran dan semangat anda
0 Komentar untuk "Kisah Kutu Dan Jangkrik"