GampongRT - Para kepala desa (Keusyik) di Aceh mengaku masih risau dalam menyalurkan dana desa. Sebab isyarat tenis (Juknis) dan isyarat pelaksana (Juklak) penggunaannya belum ada.
Kepala Desa Kota Baru, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Halik Saing mengatakan, Juklak dan Juknis sungguh diperlukan dalam penyaluran dan pemanfaatan dana desa tersebut.
"Juklak dan Juknis juga diperlukan biar terbangun metode dan prosedur yang bagus dalam penggunaan dana desa sehingga tidak menjadi kendala aturan di lalu hari," ujarnya, Selasa (8/12/2015).
Dia meminta pemerintah melengkapi isyarat teknis dan pelaksana dalam penggunaan serta pemanfaatan dana desa. Selain itu, penyaluran dana desa diminta dipercepat, sehingga realisasinya dapat maksimal.
"Pada 2016, kami harap dana desa dapat disalurkan paling telat bulan Februari biar dalam pelaksanaannya para keuchik memiliki waktu yang cukup dan tidak terburu-buru,” sebut Halik.
Hingga jelang tutup tahun budget 2015, dana desa di Kota Banda Aceh masih tersisa 20 persen lagi. Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin meminta para kepala desa menyerap budget itu untuk pembangunan desa.
Sementara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI , Firmandes menyampaikan penyaluran dana desa tahun ini terlambat. Sebab itu ialah jadwal gres yang membutuhkan waktu pembahasan di tingkat pusat.
Politikus asal Aceh itu meminta para terhadap desa di Banda Aceh menjadi teladan bagi kepala desa lainnya, dalam penggunaan dan pemanfaatan dana desa. "Sehingga jadwal tersebut betul-betul berharga bagi kemakmuran rakyat," pungkasnya.
Kepala Desa Kota Baru, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Halik Saing mengatakan, Juklak dan Juknis sungguh diperlukan dalam penyaluran dan pemanfaatan dana desa tersebut.
"Juklak dan Juknis juga diperlukan biar terbangun metode dan prosedur yang bagus dalam penggunaan dana desa sehingga tidak menjadi kendala aturan di lalu hari," ujarnya, Selasa (8/12/2015).
Dia meminta pemerintah melengkapi isyarat teknis dan pelaksana dalam penggunaan serta pemanfaatan dana desa. Selain itu, penyaluran dana desa diminta dipercepat, sehingga realisasinya dapat maksimal.
"Pada 2016, kami harap dana desa dapat disalurkan paling telat bulan Februari biar dalam pelaksanaannya para keuchik memiliki waktu yang cukup dan tidak terburu-buru,” sebut Halik.
Hingga jelang tutup tahun budget 2015, dana desa di Kota Banda Aceh masih tersisa 20 persen lagi. Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin meminta para kepala desa menyerap budget itu untuk pembangunan desa.
Sementara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI , Firmandes menyampaikan penyaluran dana desa tahun ini terlambat. Sebab itu ialah jadwal gres yang membutuhkan waktu pembahasan di tingkat pusat.
Politikus asal Aceh itu meminta para terhadap desa di Banda Aceh menjadi teladan bagi kepala desa lainnya, dalam penggunaan dan pemanfaatan dana desa. "Sehingga jadwal tersebut betul-betul berharga bagi kemakmuran rakyat," pungkasnya.
Sumber: okezone
0 Komentar untuk "Para Kades Di Aceh Masih Risau Gunakan Dana Desa"