Ini Konsekuensi Jika Mahar Berupa Al Qur’an Dan Seperangkat Alat Sholat
Allah Ta’ala sudah berfirman mengenai tunjangan mahar dalam Al Qur’an surat An Nisa ayat 4.
“Berikanlah maskawin (mahar) terhadap perempuan (yang kau nafkahi) selaku tunjangan dengan sarat kerelaan.” (QS An Nisa 4)
Sesungguhnya tunjangan mahar berupa Al Qur’an dan seperangkat alat sholat memang baik dan terlihat islami. Namun sayangnya dikala selesai pernikahan, seperangkat alat sholat tersebut cuma tersimpan rapi di lemari. Sedikit pun tak tersentuh terlebih digunakan setiap hari.
Sementara Al Qur’an yang menjadi anutan hidup dalam berumah tangga dibiarkan berdebu dan kesudahannya keduanya cuma menjadi pajangan bukti pernikahan yang terlihat bahagia. Padahal ada suatu pesan penting akan adanya mahar yang berupa al Qur’an dan seperangkat alat sholat tersebut.
Ketika seorang mempelai lelaki mengucapkan, “Saya terima nikahnya fulanah binti fulan dengan mas kawin berupa al Alquran dan seperangkat alat sholat”, situlah mulai suatu beban tanggung jawab yang mesti dipikul seorang suami.
Seorang suami mesti mengajarkan istrinya keharusan melaksanakan shalat dengan benar-benar baik dalam ketepatan waktu ataupun menerapkan rukun-rukunnya dengan benar. Seorang suami juga mesti selalu mengingatkan istrinya sekaligus membimbingnya alasannya yaitu shalatlah yang pertama kali dihisab oleh Allah di hari akhir.
Sementara dikala seorang suami menampilkan mahar berupa Al Alquran dengan argumentasi dianggap mahar yang murah meriah, bergotong-royong ialah mahar yang amat mahal alasannya yaitu menjadi anutan hidup yang membawanya pada jalan keselamatan.
Dengan hal tersebut pula, seorang suami dituntut untuk membimbing istrinya menuju watak yang bagus dan bikin keluarga yang berlandaskan Al Qur’an. Makara jangan berasumsi bahwa Al Qur’an yaitu mahar yang murah.
Akan tetapi kenyataannya sekarang, banyak kita lihat atau mungkin kita sendiri yang membiarkan mahar-mahar tersebut tersimpan rapi dalam lemari. Tak jarang pasangan suami istri merasa gembira dengan mahar yang sedikitpun tak pernah digunakan tersebut dan berucap, “Ini lho mahar dari suamiku”.
Mungkin tanggung jawab suami akan lebih ringan dikala menerima istri yang shalehah dan taat atau mungkin kita masih punya alat sholat dan Al Qur’an yang lazim digunakan sehingga tidak menggunakan mahar tersebut. Namun bergotong-royong bukan perkara digunakan atau tidaknya, melainkan seberapa jauh kita berupaya mempertanggung jawabkan apa yang sudah dimaharkan dan jangan hingga cuma menjadi simbol yang tidak berguna.
Dengan kata lain seorang suami mesti bisa mempertahankan istri dan anak-anaknya dari panasnya api neraka lewat simbol mahar tersebut. Jangan hingga seorang suami justru terlupa dengan beban yang berani ia pikul dikala perjanjian nikah.
“Hai orang-orag yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
Sehingga bagi seorang istri yang diberi mahar Al Qur’an dan seperangkat alat sholat tetapi tak sedikitpun diajarkan tentang Al Qur’an atau dibimbing dalam shalat, maka janganlah ragu untuk menagihnya terhadap suami alasannya yaitu itulah keharusan suaminya.
Baca Juga:
- Inilah Mahar Yang Lebih Utama Dari Apapun
- Mahar Zaman Rasulullah Ini Sangat Unik Dan Mengandung Hikmah
Sebuah pengingat juga untuk para lelaki yang akan menampilkan mahar berupa Al Qur’an dan seperangkat alat sholat mudah-mudahan berkemas-kemas menerima konsekuensi mengajarkan Al Qur’an dan membimbingnya dalam ibadah.
Wallahu A’lam
0 Komentar untuk "Ini Konsekuensi Jikalau Mahar Berupa Al Qur’An Dan Seperangkat Alat Sholat"