Kegiatan pasca panen secara umum mencakup proses pemanenan, penyimpanan, pengeringan, dan penggilingan. BPS (1996) menyebutkan kehilangan hasil panen dan pasca panen akhir dari ketidaksempurnaan penanganan pasca panen mencapai 20,51%, dimana kehilangan dikala pemanenan 9,52%, perontokan 4,78 %, pengeringan 2,13% dan penggilingan 2,19%. Besarnya kehilangan pasca panen terjadi kemungkinan dikarenakan sebagian besar petani masih menggunakan cara-cara tradisional atau meskipun sudah menggunakan peralatan mekanis tetapi proses penanganan pasca panennya masih belum baik dan benar.
1) Mesin perontok padi
Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen sesudah pemotongan, penumpukan dan pengumpulan padi. Pada tahap ini, kehilangan hasil akhir ketidaktepatan dalam melaksanakan perontokan sanggup mencapai lebih dari 5 %. Cara perontokan padi telah mengalami perkembangan dari cara digebot menjadi menggunakan pedal thresher dan power thresher.
Dengan menggunakan pedal tresher maka didapat beberapa laba diantaranya sanggup menghasilkan hasil lebih baik juga memperlihatkan efisiensi waktu dan tenaga lebih tinggi , kehilangan bulir yang lebih rendah kapasitas kerja 75 – 100 kg per jam dan cukup dioperasikan oleh 1 orang.
Berikut ini cara perontokan padi dengan pedal thresher :
Pedal perontok diinjak dengan kaki naik turun, putaran poros pemutar memutar silinder perontok. putaran silinder perontok yang mempunyai gigi perontok dimanfaatkan dengan memukul gabah yang melekat pada jerami hingga rontok, dan arah putaran perontok berlawanan dengan posisi operator (menjauh dari operator).
Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi) yaitu jenis mesin perontok yang telah terbukti sangat cocok dengan banyak sekali jenis lahan persawahan di Indonesia.Unsur-unsur yang mendukung peningkatan laba yaitu kecepatan proses perontokan dan pencucian sehingga menghemat waktu. Lebih penting lagi power thresher terbukti sanggup mengurangi kehilangan gabah dikala perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga petani memperoleh nilai tambah dalam perjuangan taninya.
2) Mesin Pengering
Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah hingga mencapai nilai tertentu sehingga siap untuk diolah/digiling atau kondusif untuk disimpan dalam waktu yang lama. Pada dikala ini cara pengeringan padi telah berkembang dari cara penjemuran menjadi pengering buatan.
Penjemuran
Penjemuran merupakan proses pengeringan gabah berair dengan memanfaatkan panas sinar matahari. Untuk mencegah bercampurnya kotoran, kehilangan butiran gabah, memudahkan pengumpulan gabah dan menghasilkan penyebaran panas yang merata, maka penjemuran harus dilakukan dengan menggunakan alas. Penggunaan bantalan untuk penjemuran telah berkembang dari anyaman bambu lalu menjadi lembaran plastik/terpal dan terakhir lantai dari semen/beton.
3) Pengering Buatan
Flat Bed Dryer : merupakan mesin pengering yang terdiri dari: (1) Kotak pengering terbuat dari plat lembaran, berbentuk kotak persegi panjang dengan ukuran bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Pada kira-kira potongan kotak terdapat sekat/lantai yang berlubang terbuat dari plat baja, terbagi menjadi 2 ruangan, atas dan bawah. (2) Blower/kipas dan kompor panas terletak di sebelah luar kotak pengering, dihubungkan dengan cerobong. (3) Kompor pemanas menggunakan materi bakar minyak tanah.
Continuous Flow Dryer : merupakan mesin pengering dengan potongan komponen mesin yeng terdiri dari kotak pengering, komponen pemanas menyerupai kompor, kipas / blower, motor penggerak, dan screw conveyor discharge.
Pengeringan dengan continuous flow dryer dilakukan dengan cara sebagai berikut : Gabah yang akan dikeringkan dimasukan pada kotak pengering. Udara pemanas dihembuskan pada salah satu sisi kotak pengering dan keluar lewat sisi yang lain.
Untuk mengukur kadar air secara teliti yang dilakukan sewaktu-waktu petani perlu mempunyai suatu alat "moisture tester" pada perjuangan pertaniannya. Untuk memperoleh suatu teladan bijian yang mewakili keseluruhan, materi dalam permeriksaan kadar airnya, maka diambil sedikit bijian dari beberapa daerah dan lalu campurkanlah (cara ini lebih baik daripada mengambil seluruh teladan dari suatu tempat. Suatu "grain probe" (penara butiran berbentuk tangkai merupakan alat yang memadai untuk mengambil teladan dari bijian). Perlu diingat bahwa kadar air bijian berbeda-beda dari satu daerah ke daerah yang lain dalam suatu alat pengering tipe bak. Beberapa alat pengering mempunyai pembuka khusus untuk memudahkan dalam pengambilan teladan untuk pemeriksaan. Akan tetapi, investigasi teladan bijian dari suatu pengering tipe kolam "batch dryer" waktu bijian sedang dikeringkan hanya akan memperlihatkan suatu taksiran dari kadar air tersebut. Cara yang terbaik yaitu mencampur secara bersama beberapa teladan bijian waktu alat pengering tersebut dikosongkan lalu lakukan investigasi terhadap campuran ini, atau pergunakan suatu "grain probe". untuk pengambilan teladan bijian kering pada truk atau lumbung.
Persentase kadar air pada bijian yang paling berair memilih apakah bijian tersebut telah dikeringkan hingga suatu tingkat yang aman. Untuk mendapat suatu teladan yang mewakili bijian yang dikeringkan dalam suatu lumbung tempat penyimpanan, harus dilakukan dengan cara mengambil tiga buah teladan dalam jumlah yang kecil, satu pada potongan atas. Yang kedua di potongan tengah, dan satu lagi erat potongan bawah. Ketika bijian sedang dikeringkan dalam daerah penyimpanan, perlu diadakan pengambilan contoh materi lagi untuk memilih teladan hasil pengeringan. Suhu 110 °F yaitu suhu paling tinggi yang dianjurkan bagi bijian untuk
dijadikan benih ("seed grain") dan suhu 140 °F untuk bijian yang dijual untuk keperluan konsumsi. Suhu 180 °F hingga 220 °F sanggup dipakai bagi bijian yang diperuntukkan bagi makanan ternak.
4) Tempat penyimpanan hasil panen
Penyimpanan yaitu tindakan pengamanan barang (dalam hal ini komoditas pertanian) yang alasannya yaitu sesuatu keadaan atau tujuan harus ditahan untuk beberapa waktu sebelum dijual, didistribusikan atau diproses lebih lanjut. Tujuan penyimpanan secara umum yaitu untuk pengamanan baik dari pencurian maupun kerusakan oleh serangga, tikus, jasad renik dengan jalan menghindari, mengurangi atau menghilangkan banyak sekali faktor yang sanggup mengurangi nilai komoditas.
Tempat penyimpanan biasa terdiri dari :
Dalam proses penyimpanan pada komoditas pertanian sanggup terjadi kehilangan. Kehilangan tersebut yaitu :
a. Kehilangan bobot atau susut berat
b. Kehilangan rupa
c. Kehilangan mutu
d. Kehilangan nilai gizi
e. Kehilangan keamanan
f. Kehilangan harga
g. Kehilangan hukum
h. Kehilangan pasar
i. Kehilangan kepercayaan
Peranan penyimpanan bagi petani produsen :
a. Penyedia dan pengaman benih
b. Penyelamat dan pengaman hasil panen
c. Persediaan konsumsi keluarga sehari-hari
d. Persediaan di animo panceklik
e. Memperkokoh posisi tawar menawar
f. Memberikan laba yang lebih baik
g. Sebagai sarana pembentukan dan penumpukan modal
h. Sebagai potongan dari proses penuaan (aging) contohnya tembakau
Peranan penyimpanan bagi pengusaha/pedagang dan bagi industry pengolahan :
Peranan penyimpanan bagi suatu negara :
Kondisi penyimpanan sanggup dilakukan dengan cara :
1. Penyimpanan alami,
2. Penyimpanan modifikasi dan terkendali
Prinsip kerja metode ini yaitu memasukkan CO2 dan atau N2sehingga O2 terdesak. Gas CO2 dalam bentuk cair, gas ataupun padat sanggup dipakai untuk maksud tersebut. Cara lain yaitu dengan pembakaran semoga O2 menurun dan CO2 meningkat. Komoditas pertanian yang sering dilakukan metode ini yaitu beras dan biji-bijian.
3. Penyimpanan vakum
Dalam keadaan vakum kadar oksigen akan sangat rendah sehingga banyak sekali hama tidak sanggup berkembang. Kondisi tersebut juga menghambat reaksi kimia (oksidasi) sehingga mengurangi laju kerusakan akhir reaksi kimiawi menyerupai amis apek, tengik.
4. Penyimpanan hermetik
Pada penyimpanan hermetic kondisi udara yang berafiliasi dengan komoditas sebetulnya tidak diubah, tetapi wadah atau daerah yang dipakai kedap udara sehingga tidak memungkinkan udara luar masuk.
1) Mesin perontok padi
Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen sesudah pemotongan, penumpukan dan pengumpulan padi. Pada tahap ini, kehilangan hasil akhir ketidaktepatan dalam melaksanakan perontokan sanggup mencapai lebih dari 5 %. Cara perontokan padi telah mengalami perkembangan dari cara digebot menjadi menggunakan pedal thresher dan power thresher.
Dengan menggunakan pedal tresher maka didapat beberapa laba diantaranya sanggup menghasilkan hasil lebih baik juga memperlihatkan efisiensi waktu dan tenaga lebih tinggi , kehilangan bulir yang lebih rendah kapasitas kerja 75 – 100 kg per jam dan cukup dioperasikan oleh 1 orang.
Berikut ini cara perontokan padi dengan pedal thresher :
Pedal perontok diinjak dengan kaki naik turun, putaran poros pemutar memutar silinder perontok. putaran silinder perontok yang mempunyai gigi perontok dimanfaatkan dengan memukul gabah yang melekat pada jerami hingga rontok, dan arah putaran perontok berlawanan dengan posisi operator (menjauh dari operator).
Pedal Trhesher |
Salah Satu Model Power Thresher |
Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah hingga mencapai nilai tertentu sehingga siap untuk diolah/digiling atau kondusif untuk disimpan dalam waktu yang lama. Pada dikala ini cara pengeringan padi telah berkembang dari cara penjemuran menjadi pengering buatan.
Penjemuran
Penjemuran merupakan proses pengeringan gabah berair dengan memanfaatkan panas sinar matahari. Untuk mencegah bercampurnya kotoran, kehilangan butiran gabah, memudahkan pengumpulan gabah dan menghasilkan penyebaran panas yang merata, maka penjemuran harus dilakukan dengan menggunakan alas. Penggunaan bantalan untuk penjemuran telah berkembang dari anyaman bambu lalu menjadi lembaran plastik/terpal dan terakhir lantai dari semen/beton.
Lantai jemur gabah |
Flat Bed Dryer : merupakan mesin pengering yang terdiri dari: (1) Kotak pengering terbuat dari plat lembaran, berbentuk kotak persegi panjang dengan ukuran bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Pada kira-kira potongan kotak terdapat sekat/lantai yang berlubang terbuat dari plat baja, terbagi menjadi 2 ruangan, atas dan bawah. (2) Blower/kipas dan kompor panas terletak di sebelah luar kotak pengering, dihubungkan dengan cerobong. (3) Kompor pemanas menggunakan materi bakar minyak tanah.
Alat Pengering buatan tipe Flat Bed Dryer |
Pengeringan dengan continuous flow dryer dilakukan dengan cara sebagai berikut : Gabah yang akan dikeringkan dimasukan pada kotak pengering. Udara pemanas dihembuskan pada salah satu sisi kotak pengering dan keluar lewat sisi yang lain.
Alat Pengering buatan tipe Continuous Flow Dryer |
Alat pengambilan teladan bijian "grain probe" |
dijadikan benih ("seed grain") dan suhu 140 °F untuk bijian yang dijual untuk keperluan konsumsi. Suhu 180 °F hingga 220 °F sanggup dipakai bagi bijian yang diperuntukkan bagi makanan ternak.
4) Tempat penyimpanan hasil panen
Penyimpanan yaitu tindakan pengamanan barang (dalam hal ini komoditas pertanian) yang alasannya yaitu sesuatu keadaan atau tujuan harus ditahan untuk beberapa waktu sebelum dijual, didistribusikan atau diproses lebih lanjut. Tujuan penyimpanan secara umum yaitu untuk pengamanan baik dari pencurian maupun kerusakan oleh serangga, tikus, jasad renik dengan jalan menghindari, mengurangi atau menghilangkan banyak sekali faktor yang sanggup mengurangi nilai komoditas.
Tempat penyimpanan biasa terdiri dari :
- Gudang yaitu daerah penyimpanan yang memungkinkan orang dan barang leluasa bergerak didalamnya dan sering terkait dengan adanya system manajemen serta acara perdagangan.
- Lumbung yaitu daerah penyimpanan yang lebih mengarah pada system penyimpanan tradisional khususnya yang menyangkut daerah atau wadah baik berupa kotak, terumbu bambu ataupun berupa bangunan khusus daerah penyimpanan pangan.
Dalam proses penyimpanan pada komoditas pertanian sanggup terjadi kehilangan. Kehilangan tersebut yaitu :
a. Kehilangan bobot atau susut berat
b. Kehilangan rupa
c. Kehilangan mutu
d. Kehilangan nilai gizi
e. Kehilangan keamanan
f. Kehilangan harga
g. Kehilangan hukum
h. Kehilangan pasar
i. Kehilangan kepercayaan
Peranan penyimpanan bagi petani produsen :
a. Penyedia dan pengaman benih
b. Penyelamat dan pengaman hasil panen
c. Persediaan konsumsi keluarga sehari-hari
d. Persediaan di animo panceklik
e. Memperkokoh posisi tawar menawar
f. Memberikan laba yang lebih baik
g. Sebagai sarana pembentukan dan penumpukan modal
h. Sebagai potongan dari proses penuaan (aging) contohnya tembakau
Salah satu daerah penyimpanan hasil panen |
- Agar persediaan komoditas atau materi baku tetap terjamin
- Kelancaran bisnis
- Jaminan untuk memperoleh kredit atau modal usaha
- Memperkuat posisi tawar menawar
- Memperoleh laba yang lebih baik alasannya yaitu sanggup mengatur produksi dan pemasaran
- Persediaan kalau terjadi keadaan darurat atau gejolak ekonomi dan sosial tidak menentu
- Sebagai sarana pembentukan dan pengembangan modal
Peranan penyimpanan bagi suatu negara :
- Sebagai stok nasional
- Persediaan keadaan darurat
- Menjamin stabilitas harga dan ekonomi
- Menjaga stabilitas sosial, politik dan keamanan
- Sebagai sarana meningkatkan sumber penghasilan dan devisa Negara
- Meningkatkan kepercayaan luar negeri
Kondisi penyimpanan sanggup dilakukan dengan cara :
Penyimpanan alami adalah penyimpanan pada kondisi apa adanya. Kondisi udara (suhu, kelembapan, susunan gas, aliran) sekeliling komoditas bergantung pada kondisi udara sekeliling secara umum dan kondisi wadah serta bangunan penyimpanan. Makin leluasa udara ke luar masuk ruangan penyimpanan, makin besar dampak perubahan kondisi udara luar terhadap komoditas yang disimpan. Komoditas pertanian yang sering dilakukan metode penyimpanan alami yaitu berupa biji-bijian.
2. Penyimpanan modifikasi dan terkendali
- Penyimpanan dingin, Penyimpanan hirau taacuh yaitu penyimpanan pada suhu rendah baik penyimpanan beku (freezing) ataupun diatas titik beku. Jika suhunya sedikit diatas titik beku yaitu sekitar 1-5 derajatC dikenal dengan penyimpanan atis (chilled) dan kalau suhunya sejuk (cold) yaitu sekitar 10 derajat C maka sanggup disebut penyimpanan sejuk. Sementara itu cold storage di Indonesia lebih banyak diasosiasikan dengan daerah atau perusahaan penyimpanan beku, terutama untuk es krim dan hasil hewani terutama daging dan ikan beku.
- Penyimpanan atmosfir modifikasi, Penyimpanan atmosfir modifikasi yaitu penyimpanan dengan modifikasi atau mengontrol udara atau gas sekitar komoditas.
- Laju metabolism akan terhambat pada kadar O2 rendah
- Serangga bahkan cendawan tidak sanggup berkembang biak pada kadar O2 rendah
- Proses ketengikan dan penyimpangan amis serta warna akhir proses oksidasi. Proses ini sanggup dihambat dengan kadar O2 rendah
Prinsip kerja metode ini yaitu memasukkan CO2 dan atau N2sehingga O2 terdesak. Gas CO2 dalam bentuk cair, gas ataupun padat sanggup dipakai untuk maksud tersebut. Cara lain yaitu dengan pembakaran semoga O2 menurun dan CO2 meningkat. Komoditas pertanian yang sering dilakukan metode ini yaitu beras dan biji-bijian.
- Penyimpanan atmosfir terkendali, Penyimpanan atmosfir terkendali dikenal dengan juga sebagai penyimpanan CA (controlled atmosphere) yaitu cara penyimpanan dengan pengaturan atau pengendalian suhu, kelembapan dan gas sekeliling komoditas yang disimpan. Penyimpanan atmosfir terkendali banyak dipakai untuk penyimpanan buah-buahan tropis dan bunga.
- Penyimpanan kelembaban rendah, Beberapa jenis barang termasuk komoditas pertanian dan makanan sering memerlukan kondisi kering atau kelembapan rendah didalam ruang penyimpanan. Untuk itu, banyak dipakai materi yang bersifat higroskopis. Bahan yang sering dipakai yaitu gamping (CaO) dan silica gel.
3. Penyimpanan vakum
Dalam keadaan vakum kadar oksigen akan sangat rendah sehingga banyak sekali hama tidak sanggup berkembang. Kondisi tersebut juga menghambat reaksi kimia (oksidasi) sehingga mengurangi laju kerusakan akhir reaksi kimiawi menyerupai amis apek, tengik.
4. Penyimpanan hermetik
Pada penyimpanan hermetic kondisi udara yang berafiliasi dengan komoditas sebetulnya tidak diubah, tetapi wadah atau daerah yang dipakai kedap udara sehingga tidak memungkinkan udara luar masuk.
0 Komentar untuk "Alat Yang Dipakai Pasca Panen"