Diriwayatkan dari Ali bin Al-Hasan dari Anas yag menceritakan bahwa Nabi SAW pergi ke Bathhan suatu tempat di Madinah. Lalu, dia berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.”
Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana, namun seekor kucing tiba dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi menunda wudhunya hingga kucing tersebut berhenti minum. Nabi ditanya mengenai insiden tersebut, dia menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk suplemen rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Dalam hadits tersebut Nabi SAW pertanda bahwa kucing tidaklah najis, kucing juga binatang yang selalu menjaga kebersihannya. Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Selain itu kulit kucing mempunyai banyak sekali macam otot yang sanggup menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Kucing dilengkapi dengan alat pembersih yang paling canggih, yaitu pengecap dengan permukaan berangasan dan sanggup membuang bulu-bulu mati serta membersihkan bulu-bulu yang tersisa. Permukaan lidahnya tertutupi oleh banyak sekali benjolan kecil yang runcing berbentuk gergaji. Benjolan ini bengkok mengerucut ibarat kikir atau gergaji, bentuk ini sangat mempunyai kegunaan untuk membersihkan kulit.
Kucing suka meminum susu, caranya memakai pengecap dalam menjilatnya. Benjolan pada pengecap kucing dipergunakan sebagai kantong kecil untuk membawa anutan susu ke lisan biar proses penelanan berlangsung sempurna. Selain itu, benjolan-benjolan tersebut mengakibatkan cairan tidak kembali atau menetes.
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboraturium di Rumah Sakit Hewan Baitharah bahwa jarang sekali ditemukan adanya kuman pada pengecap kucing.
Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. Dokter binatang di rumah sakit binatang Damaskus , Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing mempunyai perangkat pembersih yang berjulukan lysozyme. Kucing tidak menyukai air, alasannya yakni air merupakan tempat yang sangat subur untuk tumbuhnya bakteri, terlebih pada air yang tergenang.
sumber:
republika.co.id
Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana, namun seekor kucing tiba dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi menunda wudhunya hingga kucing tersebut berhenti minum. Nabi ditanya mengenai insiden tersebut, dia menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk suplemen rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Dalam hadits tersebut Nabi SAW pertanda bahwa kucing tidaklah najis, kucing juga binatang yang selalu menjaga kebersihannya. Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Selain itu kulit kucing mempunyai banyak sekali macam otot yang sanggup menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Kucing dilengkapi dengan alat pembersih yang paling canggih, yaitu pengecap dengan permukaan berangasan dan sanggup membuang bulu-bulu mati serta membersihkan bulu-bulu yang tersisa. Permukaan lidahnya tertutupi oleh banyak sekali benjolan kecil yang runcing berbentuk gergaji. Benjolan ini bengkok mengerucut ibarat kikir atau gergaji, bentuk ini sangat mempunyai kegunaan untuk membersihkan kulit.
Kucing suka meminum susu, caranya memakai pengecap dalam menjilatnya. Benjolan pada pengecap kucing dipergunakan sebagai kantong kecil untuk membawa anutan susu ke lisan biar proses penelanan berlangsung sempurna. Selain itu, benjolan-benjolan tersebut mengakibatkan cairan tidak kembali atau menetes.
Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. Dokter binatang di rumah sakit binatang Damaskus , Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing mempunyai perangkat pembersih yang berjulukan lysozyme. Kucing tidak menyukai air, alasannya yakni air merupakan tempat yang sangat subur untuk tumbuhnya bakteri, terlebih pada air yang tergenang.
sumber:
republika.co.id
0 Komentar untuk "Kenapa Kucing Tidak Najis?"