Nama wayang gandrung bagi sebagian orang di kota Kediri dan sekitarnya dianggap wayang yang mistis. Karena selain ditampilkan hanya di bulan Suro (Muharram) saja, bagi mereka yang punya nadzar (ujar), wayang kayu ini terlahir dari sebuah bongkahan kayu yang terdampar di sungai pada ketika terjadi banjir di tempat Pagung, kecamatan Semen, Kabupaten Kesidi sekitar kala 17 yang lalu.
Bahkan wacana keunikan wayang ini, menteri Pariwisata dulu, yang berjulukan Jero Wacik telah memperlihatkan penghargaan kepada salah seorang dalang yang berjulukan Mbah Nandar sebagai maestro seni tradisi.
Hati-hati ya bila sedang menonton wayang gandrung, sebab dapat kualat bila macam-macam ketika wayang digelar, lebih baik membisu saja. Banyak yang sudah insiden kualat akhir menyepelekannya. Mungkin itulah citra mistis yang selalu disampaikan oleh orang yang menjadi pemerhati wayang Gandrung kepada siapa saja yang gres pertama kali menyaksikan wayang gandrung yang bunik ini.
Wayang Gandrung merupakan peninggalan kakek buyut yang berjulukan Demang Proyosono, seorang tokoh spiritual dari Surakarta yang sedang melaksanakan semedi (topo) di Gunung Wilis. Wayang iini hanya boleh dibuka pada ketika pementasan seni saja, selain itu dilarang dibuka.
Mistis lainnya yaitu pada ketika akan prosesi pementasan (mungel). Diawali dengan ritual slamatan di awal dan di tamat pementasan serta tindakan-tidakan magis lain dengan kelengkapan mistisnya.
Adapun peralatan yang dipakai adalah:
Gawangan.
Gamelan.
Blencong.
Wayang.
Gawangan merupakan peralatan untuk menyimping wayang (menata). Sedangkan kelengkapannya yaitu instrumen gamelan dalam bentuk sederhana yakni:
Kendhang.
Gambang.
Rebab.
Kethuk.
Kenong.
Kempul.
Penempatannya melingkar di antara dalang dan kotak wayang.
Bahkan wacana keunikan wayang ini, menteri Pariwisata dulu, yang berjulukan Jero Wacik telah memperlihatkan penghargaan kepada salah seorang dalang yang berjulukan Mbah Nandar sebagai maestro seni tradisi.
Hati-hati ya bila sedang menonton wayang gandrung, sebab dapat kualat bila macam-macam ketika wayang digelar, lebih baik membisu saja. Banyak yang sudah insiden kualat akhir menyepelekannya. Mungkin itulah citra mistis yang selalu disampaikan oleh orang yang menjadi pemerhati wayang Gandrung kepada siapa saja yang gres pertama kali menyaksikan wayang gandrung yang bunik ini.
Keunikan Wayang Gandrung
Beberapa keunikan wayang gandrung yaitu menurut apa yang disampaikan oleh jago warisnya. Wayang ini terlahir dari bongkahan kayu jati yang hanyut ketika terjadi banjir, dapat dibilang banyak penghuni jinnya di dalam kayu tersebut. Kayu jati yang terdampar itu dibelah oleh orang misterius sesudah para penduduk tidak berhasil membelahnya.Wayang Gandrung merupakan peninggalan kakek buyut yang berjulukan Demang Proyosono, seorang tokoh spiritual dari Surakarta yang sedang melaksanakan semedi (topo) di Gunung Wilis. Wayang iini hanya boleh dibuka pada ketika pementasan seni saja, selain itu dilarang dibuka.
Mistis lainnya yaitu pada ketika akan prosesi pementasan (mungel). Diawali dengan ritual slamatan di awal dan di tamat pementasan serta tindakan-tidakan magis lain dengan kelengkapan mistisnya.
Adapun peralatan yang dipakai adalah:
Gawangan.
Gamelan.
Blencong.
Wayang.
Gawangan merupakan peralatan untuk menyimping wayang (menata). Sedangkan kelengkapannya yaitu instrumen gamelan dalam bentuk sederhana yakni:
Kendhang.
Gambang.
Rebab.
Kethuk.
Kenong.
Kempul.
Penempatannya melingkar di antara dalang dan kotak wayang.
0 Komentar untuk "Asal Undangan Wayang Gandrung Peninggalan Kakek Buyut"