GUBERNUR Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam terus menyindir abjad para aparatur pemerintahannya.
KOK BISA?
Setelah menyebut para abdi negara banyak yang tak loyal serta suka bertindak layaknya LSM, komentar pedas lainnya diungkapkan lagi.
Kali ini, laki-laki yang juga ketua DPW PAN itu menyampaikan selama ini masih banyak orang yang masuk menjadi pegawai negeri sipil melalui cara tidak benar.
Bahkan ia berani menyimpulkan bahwa PNS yang ada ketika ini secara umum dikuasai produk dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
"70 persen produk pegawai itu dari KKN (korupsi, kongkalikong dan nepotisme). Sisanya 30 persen masih asli dan sanggup dipertanggungjawabkan," ujar Nur Alam ketika menawarkan aba-aba pada sejumlah PNS lingkup Dishub Sultra menyerupai yang dilansir Kendari Pos (JPNN Group), Senin (16/12). Nur Alama menyebut, PNS yang 30 persen itulah yang selama ini sanggup diandalkan.
Meski tak menyebut oknum dan diinstansi mana yang paling banyak PNS produk KKN, namun gubernur dua periode itu memastikan ilmu-ilmu di luar profesi (seperti ilmu sosial dan sejenisnya) paling banyak mempraktikan hal tersebut. Alasannya sebab disiplin ilmu itu sulit menjadi PNS dan banyak pesaingnya.
"Saya ingin sekali pecat pegawai. Karena setiap tahun kita juga dipacu untuk mendapatkan (pegawai)," tegasnya.
Bisa jadi sebab alasan itulah, sehingga setiap waktu menawarkan pengarahan pada pegawai, ia selalu menyebut angka 30 persen produktif. Sementara sisanya hanya banyak bicara tapi malas bekerja.
Bukan hanya PNS, pegawai honorer juga tidak luput dari perhatiannya. Kata dia, andai saja PNS sanggup maksimal kerjanya tidak perlu lagi memakai tenaga honorer.
"Meskipun aku juga tahu, keberadaan honorer sangat penting dalam menunjang kinerja PNS yang belum optimal. Penegasan kita hanya pada mereka yang mau enaknya saja. Tidak bekerja, tapi mau saja terima gaji," tandasnya. sumber jpnn.com
KOK BISA?
Setelah menyebut para abdi negara banyak yang tak loyal serta suka bertindak layaknya LSM, komentar pedas lainnya diungkapkan lagi.
Kali ini, laki-laki yang juga ketua DPW PAN itu menyampaikan selama ini masih banyak orang yang masuk menjadi pegawai negeri sipil melalui cara tidak benar.
Bahkan ia berani menyimpulkan bahwa PNS yang ada ketika ini secara umum dikuasai produk dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
"70 persen produk pegawai itu dari KKN (korupsi, kongkalikong dan nepotisme). Sisanya 30 persen masih asli dan sanggup dipertanggungjawabkan," ujar Nur Alam ketika menawarkan aba-aba pada sejumlah PNS lingkup Dishub Sultra menyerupai yang dilansir Kendari Pos (JPNN Group), Senin (16/12). Nur Alama menyebut, PNS yang 30 persen itulah yang selama ini sanggup diandalkan.
Meski tak menyebut oknum dan diinstansi mana yang paling banyak PNS produk KKN, namun gubernur dua periode itu memastikan ilmu-ilmu di luar profesi (seperti ilmu sosial dan sejenisnya) paling banyak mempraktikan hal tersebut. Alasannya sebab disiplin ilmu itu sulit menjadi PNS dan banyak pesaingnya.
"Saya ingin sekali pecat pegawai. Karena setiap tahun kita juga dipacu untuk mendapatkan (pegawai)," tegasnya.
Bisa jadi sebab alasan itulah, sehingga setiap waktu menawarkan pengarahan pada pegawai, ia selalu menyebut angka 30 persen produktif. Sementara sisanya hanya banyak bicara tapi malas bekerja.
Bukan hanya PNS, pegawai honorer juga tidak luput dari perhatiannya. Kata dia, andai saja PNS sanggup maksimal kerjanya tidak perlu lagi memakai tenaga honorer.
"Meskipun aku juga tahu, keberadaan honorer sangat penting dalam menunjang kinerja PNS yang belum optimal. Penegasan kita hanya pada mereka yang mau enaknya saja. Tidak bekerja, tapi mau saja terima gaji," tandasnya. sumber jpnn.com
0 Komentar untuk "70 Persen Pns Sultra Hasil Kkn"