Anak-anak semakin terpelajar dengan teknologi dan dapat menyebabkan mereka menghadapi banyak duduk perkara kesehatan.
Kali ini, para ilmuwan mengkhawatirkan teknologi touchscreen atau layar sentuh yang dinilainya membahayakan tangan anak.
Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh teknologi touchsreen memang berkhasiat bagi orang dewasa, namun tidak berlaku bagi belum dewasa yang masih dalam masa pertumbuhan. Akibat telalu banyak menggeser-geser dan mengetuk sajian di layar, jari anak dikhawatirkan tidak tumbuh normal.
Lindsay Marzoli, seorang terapis dari Learning and Therapy Corner di Amerika Serikat menyampaikan hal itu akan menciptakan otot jari tangan anak menjadi lemah. Saking lemahnya, jari-jari itu jadi tidak cukup berpengaruh bahkan untuk sekedar digunakan menulis.
"Apa yang kami lihat yaitu banyak anak tiba dengan keterlambatan perkembangan motorik, beberapa juga mengalami penurunan kekuatan otot di area tersebut," kata Marzoli, ibarat dikutip dari Daily Mail, Sabtu (14/12).
Panduan terbaru dari American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa anak tidak disarankan berada di depan layar selama lebih dari 2 jam sehari. Bukan sekedar untuk menggeser-geser atau mengetuk sajian di layar, melainkan juga untuk sekedar menonton apa yang ada di layar.
Sebuah penelitian di Abertawe Bro Morgannwg University menunjukkan, teknologi dapat menjadi bom waktu bagi kesehatan anak. Berlebihan memakai telepon terpelajar alias smartphone ataupun komputer tablet dapat memicu nyeri punggung dan leher, bahkan pada usia anak-anak.
Selain itu, banyak memakai teknologi semacam smartphone cenderung menciptakan belum dewasa lebih malas bergerak. Kurang gerak, ditambah dengan contoh makan yang tidak sehat dapat memicu kegemukan dan banyak sekali komplikasinya, termasuk diabetes dan gangguan jantung. sumber jpnn.com
Kali ini, para ilmuwan mengkhawatirkan teknologi touchscreen atau layar sentuh yang dinilainya membahayakan tangan anak.
Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh teknologi touchsreen memang berkhasiat bagi orang dewasa, namun tidak berlaku bagi belum dewasa yang masih dalam masa pertumbuhan. Akibat telalu banyak menggeser-geser dan mengetuk sajian di layar, jari anak dikhawatirkan tidak tumbuh normal.
Lindsay Marzoli, seorang terapis dari Learning and Therapy Corner di Amerika Serikat menyampaikan hal itu akan menciptakan otot jari tangan anak menjadi lemah. Saking lemahnya, jari-jari itu jadi tidak cukup berpengaruh bahkan untuk sekedar digunakan menulis.
"Apa yang kami lihat yaitu banyak anak tiba dengan keterlambatan perkembangan motorik, beberapa juga mengalami penurunan kekuatan otot di area tersebut," kata Marzoli, ibarat dikutip dari Daily Mail, Sabtu (14/12).
Panduan terbaru dari American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa anak tidak disarankan berada di depan layar selama lebih dari 2 jam sehari. Bukan sekedar untuk menggeser-geser atau mengetuk sajian di layar, melainkan juga untuk sekedar menonton apa yang ada di layar.
Sebuah penelitian di Abertawe Bro Morgannwg University menunjukkan, teknologi dapat menjadi bom waktu bagi kesehatan anak. Berlebihan memakai telepon terpelajar alias smartphone ataupun komputer tablet dapat memicu nyeri punggung dan leher, bahkan pada usia anak-anak.
Selain itu, banyak memakai teknologi semacam smartphone cenderung menciptakan belum dewasa lebih malas bergerak. Kurang gerak, ditambah dengan contoh makan yang tidak sehat dapat memicu kegemukan dan banyak sekali komplikasinya, termasuk diabetes dan gangguan jantung. sumber jpnn.com
0 Komentar untuk "Efek Layar Sentuh Pada Kesehatan Anak"