Makanan (Mangsa) Bathara Kala: Sukerta Dan Julung (2)

Pada goresan pena sebelumnya, MAKANAN (MANGSA) BATHARA KALA: SUKERTA DAN JULUNG (1) sudah dibahas tentang A. Janma Sukerta menurut Jumlah kerabat kandung kita. 

Perlu dikenang kembali bahwa pemahaman Sukerta merupakan orang-orang yang alasannya sesuatu hal sering mengalami kesialan.

Pada goresan pena ini kita teruskan ke Janma Sukerta menurut B. Kondisi waktu kehamilan dan persalinan dan C. Kelainan Tubuh

Merujuk ke Serat Bauwarna, Ki Padmasusastra, 1898, tentang kedua hal ini sanggup saya sampaikan selaku berikut:




B. JANMA SUKERTA BERDASAR KONDISI WAKTU KEHAMILAN DAN PERSALINAN

a. Ungker atau Tiba Ungker
Bayi lahir terbelit usus (atau kemudian sakit-sakitan)

b. Tiba Sampir
Bayi lahir kalung usus (Bedanya dengan ungker, disini ususnya terkalung di leher. Yang dimaksud dengan usus untuk butir a dan b ini adalah: Pembuluh darah yang menghubungkan tali sentra bayi dan placenta (ari-ari)

c. Wungkus atau Bungkus
Bayi lahir terbungkus selaput ketuban. Catatan:  bayi dalam kandungan terlindung oleh air ketuban yang terbungkus semacam selaput. Normalnya pada waktu persalinan selaput ketuban robek apalagi dahulu, kemudian air ketuban keluar lewat jalan lahir, disusul lahirnya si jabang bayi. Dalam hal ini bayi lahir masih terbungkus selaput ketuban (termasuk air ketubannya bila selaput ketuban tidak robek). Dalam dunia pewayangan, Bima (Werkudara) lahir bungkus. Kita kenal lakon: Bima Bungkus. Mengenai tokoh Bima, sanggup dibaca pada posting BIMA: CEKAK AOS BLAKA SUTA

d. Wungkul
Bayi lahir tanpa placenta (ari-ari). Kemungkinan bukannya ari-ari tidak ada, melainkan ari-ari mengalami insufisiensi (menjadi tipis atau kecil sekali) sehingga pada masa itu disangka bukan ari-ari. Ari-ari semestinya ada, mengingat fungsinya selaku pemberi nutrisi janin dalam kandungan. Angka maut bayi “wungkul” ini amat tinggi.

e. Jempina
Bayi lahir belum waktunya (prematur): Misal lahir dalam kehamilan 7 atau 8 bulan

f. Mendeking
Bayi lahir belum waktunya (prematur). Bedanya dengan Jempina: Disini usia kehamilan di bawah 7 bulan

g. Kembar
Bayi lahir kembar, sanggup pria semua sanggup wanita semua dalam waktu nyaris serentak (dalam satu hari)

h. Dhampit
Bayi lahir kembar berlawanan jenis kelamin: Satu laki-laki, satunya perempuan. Catatan: Dhampit bukan kembar siam (kembar dempet)

i. Tawang Gantungan
Bayi lahir kembar berlawanan hari

j. Gondhang Kasih
Bayi lahir kembar yang satu hitam satunya bule (albino)

k. Sakrendha
Bayi lahir kembar dua atau tiga, dalam satu bungkus, harinya bersamaan.


CATATAN

Terkait dengan persalinan, ada  juga tragedi bayi lahir tidak di kawasan yang semestinya (Misal RS, Klinik Bersalin, Puskesmas, Pondok Bersalin Desa, dll). Bayi ini tergolong Janma Sukerta:

a. Wahana
Bayi lahir di tengah keramaian. Misal lahir di program pesta, lahir di Mall, dll

b. Margana
Bayi lahir di perjalanan. Misal perjalanan waktu balik kampung lebaran, perjalanan menuju kawasan persalinan, dll. 


C. JANMA SUKERTA BERDASARKAN KELAINAN TUBUH 

a. Wujil atau Walika: Orang cebol

b. Wungle atau Gupila: Orang berkulit bule (albino)

c. Kresna: Orang berkulit hitam mulus

d. Butun: Orang yang bab belakangnya (punggung) menonjol

e. Dhengkak: Orang yang tulang dadanya menonjol


LIDING DONGENG

Bila kita amati Janma Sukerta pada butir B, maka bayi yang lahir dengan keadaan menyerupai tersebut di atas berisiko lebih tinggi ketimbang bayi yang lahir normal. Lilitan tali sentra (Tiba Sampir) jikalau cuma satu putaran mengelilingi leher mungkin masih tidak apa-apa. Tetapi jikalau tiga putaran? Bisa menghalangi keluarnya bayi dari rahim. Demikian pula bayi kembar dan bayi prematur perlu penanganan khusus oleh ahlinya

Pada butir C, Orang yang tulang punggungnya menonjol, sehingga kelihatan amat bongkok, kemungkinan menderita TBC Tulang yang meremukkan salah satu tulang belakangnya. Orang Cebol alasannya gangguan pada hormon pertumbuhan, demikian pula orang bule alasannya kelemahan melanin.

Sebelum ada dokter seorang andal Kebidanan dan Kandungan, Spesialis Anak, Spesialis Endokrin, Spesialis Paru, Spesialis Tulang, dll. Kita akan merujuk ke Sukerta dan Bathara Kala. Pada kala ke 21 ini, bila dananya ada, tidak ada permasalahan untuk diruwat scara adat. Hanya saja ruwatan medis jangan dilupakan.



TULISAN TENTANG BATHARA KALA SELENGKAPNYA

1 Bathara Kala yang ditakuti   
3 Makanan (Mangsa) Bathara Kala: Sukerta dan Julung (2)   

Related : Makanan (Mangsa) Bathara Kala: Sukerta Dan Julung (2)

0 Komentar untuk "Makanan (Mangsa) Bathara Kala: Sukerta Dan Julung (2)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)