Air (Banyu) Dan Sebutan Jawa (3)

Melanjutkan “Air dan ungkapan Jawa (2) ” pada goresan pena ini saya sampaikan perihal sifat-sifat air. Dalam Asta Brata salah satu dari 8 sifat kepemimpinan merupakan “laku hambeging Indra (atau Tirta) antara lain alasannya merupakan sifat air yang rata, senantiasa bergerak mengikuti wadahnya, sejuk dan menjadi pembersih yang paling utama. Air akan mengalir menuju wilayah yang rendah. Kalau alirannya deras dan daya tampung terlampaui terjadilah banjir. Beberapa sifat yang digunakan dalam ungkapan Jawa antara lain:

A. ILI

“Ili” merupakan alir;  Mili: mengalir; Keli: hanyut

1.    Numpal keli: Digunakan untuk menggambarkan orang bepergian yang cuma nunut  dan tidak terang kemana tujuannya. Ikut air mengalir saja.

2.    Jurang grawah ora mili: Jurang yang lebar tidak mengalir. Sudah terang jikalau jurang tidak mengalirkan air, kecuali ada sumber airnya. Gambaran orang yang nyinyir tapi tak ada perbuatannya alias “Kakehan gludhug kurang udan

3.    Ora ana banyu mili mendhuwur: Lihat “Air dan ungkapan Jawa (1)”

4.    Nandur wiji keli;  Menanam bibit hanyut (Wiji: Biji tanaman, benih). Maksudnya memelihara anak orang yang tidak mampu, hingga jadi orang.

B. BANJIR
Banjir mengambarkan jumlah yang besar. Ada ungkapan “Kebanjiran sagara madu” berati orang yang memperoleh keberuntungan amat besar

C. KLEBUS
“Klebus” merupakan berair kena air. Ada peribahasa cincing-cincing klebus yang artinya telah berusaha ekonomis tapi malah keluar duit banyak. Dalam hal ini merupakan orang yang berusaha ekonomis alasannya merupakan beliau pelit. Bukan ekonomis dalam pemahaman efisien dan efektif

D. LUKAK DAN KOCAK
Lukak: Tidak penuh, untuk air dalam wadah; Air yang “lukak” dalam wadah maka akan kocak dan berbunyi jikalau wadah digoncang-goncang
1.    Kocak iku tandha lukak: kocak membuktikan kosong. Sama artinya dengan peribahasa dalam bahasa Indonesia “Tong kosong nyaring bunyinya”

2.    Lukak apapak: (papak: memotong supaya sama). maksudnya  orang terbelakang yang gayanya mau menyamai orang pandai

3.    Wong lukak: Orang dungu

Sampai disini selesailah telah ungkapan-ungkapan Jawa yang menggunakan kata “banyu” dan keterkaitannya. Ada beberapa yang telah jarang kita dengar. Kiranya bisa sekedar untuk refreshment dalam rangka kita “Nguri-uri basa Jawa” (IwMM)

Related : Air (Banyu) Dan Sebutan Jawa (3)

0 Komentar untuk "Air (Banyu) Dan Sebutan Jawa (3)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)