Nyolong Pethek

 memiliki arti sesuatu yang tidak sesuai dengan terkaan kita NYOLONG PETHEK
Arti "pethek" (dibaca pêthèk) merupakan “terka”. Kalimat “nyolong pethek” memiliki arti sesuatu yang tidak sesuai dengan terkaan kita; sesuatu lainnya samasekali dari apa yang kita duga, sehingga kita salah menilai.
 
Nyolong pethek berlaku untuk manusia. tentunya berlaku untuk manusia, misalnya: Kelihatannya kurang terpelajar ternyata pandai, kelihatannya miskin ternyata kaya raya.
 
Peribahasa ini sering juga diucapkan NYOLONG PETHEL SASANGKAL-SANGKALE (dibaca: pêthèl). Pethel merupakan kampak dan sangkal merupakan tangkai kampak. Pethel sasangkal-sangkale: kampak lengkap dengan pegangannya.
 
Sebenarnya kata "nyolong pethel" tidak benar, namun menjadi salah kaprah. Yang benar merupakan NYOLONG PETHEK, dengan pemahaman mirip yang sudah disebutkan di atas yakni sesuatu yang “di luar dugaan” kita.
 
Mohon diamati bahwa ungkapan “nyolong pethek” gres sanggup diucapkan setelah kita tahu keadaan yang sebenarnya. Selama kita masih belum tahu, maka kita masih menilai bahwa apa yang kita pertimbangkan merupakan benar. 
 
Ketika kesudahannya kita tahu bahwa kita salah, maka barulah kita sanggup ucapkan: “Wah jan nyolong pethek, ketoke wong biasa jebul sugih banget”.
 
Di bawah merupakan beberapa teladan paribasan Jawa yang terkait dengan orang yang nyolong pethek dalam konotasi baik:
 
 
BATHOK BOLU ISI MADU
 
Tempurung kelapa (bathok bolu: bathok bolong telu) jaman dahulu antara lain dipakai orang untuk mengemis, namun tempurung kelapa yang ini sinya bukan duit receh melainkan madu. Kelihatannya hina dina namun ternyata banyak kelebihan. (Dapat dibaca pada posting: bathok bolu isi madu)
 
 
GIRI LUSI JANMA TAN KENA INGINA
 
Giri: gunung; Lusi: Cacing; Janma: Manusia; Tan kena ingina: Tidak boleh dihina. Walau cuma cacing namun sanggup merayap hingga ke gunung. Apalagi manusia. Kelihatannya mirip kelas cacing, tetapi membuat kita terperangah lantaran ternyata pengetahuannya tinggi. Oleh lantaran itu jangan mencemooh sesama manusia. Sering juga disebut tanpa menggunakan kata “giri lusi”. Hanya JANMA TAN KENA INGINA saja, atau JANMA TAN KENA KINIRA. (Dapat dibaca pada posting Giri lusi janma tan kena ingina)
 
 
KENCANA KATON WINGKA
 
Orang mirip ini tergolong “nyolong pethek”. Kelihatannya mirip “wingka” atau gerabah, padahal sebetulnya beliau berlian (kencana). Ungkapan ini lebih menekankan performa fisik, dengan mengibaratkan "gerabah" yang menggambarkan sesuatu yang terlihat lahirnya amat sederhana, tidak tahunya di dalam ia menyimpan keunggulan yang senilai berlian.


NGONTRAGAKE GUNUNG

Menggoncang gunung. Satu hal yang hebat dan di luar dugaan. Menggambarkan orang miskin sanggup mengalahkan orang kaya, orang lemah mengalahkan orang kuasa, orang kurang terpelajar mengalahkan orang pandai, dll.


LIDING DONGENG
 
Walaupun paribasannya tidak ada, nyolong pethek tidak cuma berlaku untuk orang yang kelihatannya bukan siapa-siapa namun ternyata hebat. Pada jaman kini ini banyak orang yang kelihatannya baik namun sebetulnya tidak baik. Ibarat musang berbulu ayam, atau dalam paribasan Jawa dibilang selaku GAGAK NGANGGO LARING MERAK (Lar: bulu).
 
Oleh lantaran itu hati-hati, janganlah kita kesengsem dengan performa fisik. Banyak orang yang kelihatannya sanggup diandalkan ternyata "nyolong pethek.  Ternyata pekerjaannya menipu. Demikian pula ada orang yang lahirnya terkesan amat sopan padahal kenyataannya amat nakal, dan niscaya ada juga yang kelihatannya alim padahal thuk mis (mengenai thuk mis: sanggup dibaca pada posting “Bathuk” (dahi) dalam ungkapan Jawa).
 
Kalau pethek kita luput lantaran kita menilai hina orang yang kelihatan “ora pakra” maka hal ini merupakan perayaan bagi kita supaya tidak menilai sepele yang kelihatan sepele. Kita masih selamat, cuma mungkin muncul rasa aib bagi yang masih punya malu.
 
Celakanya bila yang lolos dari pethek kita kebetulan orang jahat, maka kita sanggup kehilangan hingga besar-besaran.  Salah kita sendiri, bukankan sudah diingatkan untuk AJA KAGETAN AJA GUMUNAN lantaran orang yang simpel terkejut dan simpel takjub umumnya lengah. (Iwan MM)

Related : Nyolong Pethek

0 Komentar untuk "Nyolong Pethek"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)