Serat Rama Dan Asta Brata (9): Bathara Bayu

Melanjutkan Serat Rama dan  Astabrata (8): Bathara Candra, maka Penguasa angin dipegang oleh Bathara Bayu. Angin merupakan udara dan udara berada dimana-mana mengisi relung-relung kecil di seluruh sudut-sudut bumi (kecuali ruang kedap udara yang dibentuk manusia). Angin bersifat menyegarkan. Angin juga menolong penyerbukan tanaman. Angin juga menampilkan kesejukan lewat oksigen yang dibawanya. Memberi faedah jikalau digunakan dengan baik. Gerak angin tidak kelihatan tapi bekas-bekas angin sanggup amat dahsyat.
 
 
BATHARA BAYU YANG MENGETAHUI SEMUANYA
 
 maka Penguasa angin dipegang oleh Bathara Bayu SERAT RAMA DAN ASTA BRATA (9): BATHARA BAYU
Dapat dibaca pada Serat Rama pupuh Pangkur bait ke 27 mulai baris ke 5 bahwa Bathara Bayu mengenali semua yang terjadi di bumi (budining rat den kawruhi). Ia tahu semua yang terjadi di masyarakat.
 
Ia Ibarat udara, yang ada dimana-mana tanpa menampilkan kedatangannya. Dijelaskan pada bait ke 28 dengan kalimat tanpa wangen tanpa tengeran alasannya merupakan memang tak mau dikenali (ing reh datan kawruhan), biar sanggup menyaksikan keadaan yang bekerjsama sikap orang-orang yang ia pimpin (bisa amet budine wadya sawegung dan sasolahe wadya keksi). Yang buruk maupun yang bagus semua tertangkap lembap (dursila mulya kawruhan) oleh Bathara Bayu.
 
Adapun bait ke 29 lebih menerangkan apa yang dijalankan siapa saja selain mencari nafkah (sinambi angupaboga) dimana hal tersebut dikenali oleh Bathara Bayu. Selanjutnya  pada bait ke 30 Sri Rama menekankan biar laris Bathara bayu ini diikuti (dibyan dana-dana tinut) alasannya merupakan memang merupakan laris utama (lampah susela arja, wus kakenan jagad kautamanipun).
 
Selengkapnya pupuh Pangkur bait ke 27 s/d 30 selaku berikut:

 maka Penguasa angin dipegang oleh Bathara Bayu SERAT RAMA DAN ASTA BRATA (9): BATHARA BAYU
 
 
 
 maka Penguasa angin dipegang oleh Bathara Bayu SERAT RAMA DAN ASTA BRATA (9): BATHARA BAYU
Adapun yang disebut Laku Hambeging Maruta atau Laku Hambeging Samirana mengamanahkan bahwa seorang pemimpin hendaknya bersifat menyerupai angin (maruta, samirana), senantiasa berada dimana-mana tanpa perlu diketahui.
 
Diam-diam ia ada di bersahabat rakyatnya maupun anak-buahnya. Ia “blusukan” tanpa "sidak", ia "sidak" tanpa diketahui. Ia mengenali apa yang bekerjsama terjadi hingga hal-hal yang paling kecil.
 
Dengan mengenali sendiri keadaan rakyat dan bawahannya, pemimpin sanggup menjalankan tindakan yang sempurna guna kemakmuran rakyat.
 

Related : Serat Rama Dan Asta Brata (9): Bathara Bayu

0 Komentar untuk "Serat Rama Dan Asta Brata (9): Bathara Bayu"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)