Pada goresan pena Serat Wulangreh dan ungkapan-ungkapan yang mendukung bahwa “basa basuki" itu perlu, diterangkan bahwa Sri Pakubuwana IV menyebutkan moral insan ditandai dari laku linggih dan solah muna-muninipun (pupuh Pangkur bait ke 5).
Ada dua keyword disini, yaitu: Laku linggih (perilaku) dan solah muna-muni (ucapan).
Apa saja kah sikap dan ucapan yang tidak basuki ini? Ternyata berbagai “warning” dari Sri Pakubuwana IV yang perlu kita perhatikan. Sehingga mudah-mudahan tidak menjadi terlalu panjang maka goresan pena ini dibagi menjadi empat bagian.
1 | |
2 | Serat Wulangreh: “Laku Linggih” dan “solah muna-muni” yang tidak cocok “basa basuki”(2) |
3 | |
4 |
7. PUPUH PANGKUR BAIT KE 9
a. Drengki: Tidak suka menyaksikan orang lain senang
b. Droi: (Drohi: Tidak setia)
c. Dora: Suka berkata dusta
d. Iren-meren: Iri pada keistimewaan orang lain
e. Panasten: Suka memanas-manasi orang lain
f. Kumingsun: Sifat “sok”. “Aku” nya (ingsun) dikedepankan
g. Openan: Suka ikut campur urusan orang lain
h. Nora prasaja: Tidak bersifat “apa adanya”
i. Jail: suka mengerjai orang
j. Muthakil: Banyak logika busuk. Sering dijadikan kata majemuk: Jail-muthakil.
k. Besiwit: Suka curang. Dalam bahasa Jawa yang lebih lazim disebut: Urik
Penjelasan lebih lengkap dari sifat-sifat ini sanggup dibaca pada posting Serat Wulangreh: moral insan ditengeri dari laku, linngih dan solah muna-muninya. adapun bait ke 9 lengkapnya selaku berikut:
8. PUPUH PANGKUR BAIT KE 10
a. Alaning liyan den andhar: Suka menjelek-jelekkan orang lain
b. Beciking liyan dipun simpen: Kebaikan orang lain disembunyikan
c. Becike dhewe ginunggung kinarya pasamuwan: Kebaikan sendiri dipamer-pamerkan
d. Nora ngrasa alane dhewe ngendhukur: Tidak merasa keburukan diri sendiri amat banyak
Lengkapnya bait ke 10 selaku berikut: 9. PUPUH PANGKUR BAIT KE 12
a. Sungkan kasosor lumuh kaungkulan: Sifat tidak mau kalah, tidak mau ada orang lain yang lebih jago dari dirinya sendiri.
b. Norana kang amadha angrasa luhur pribadi: Merasa tidak ada yang menyamai, merasa dirinya yang paling luhur
Lengkapnya bait ke 12 selaku berikut: 10. PUPUH PANGKUR BAIT KE 14-17
a. Lonyo: Mulutnya tidak sanggup dipegang, mencla-mencle
b. Lemer: Sifat tidak setia, suka selingkuh
c. Genjah: Suka mendahului sebelum waktunya
d. Angrong pasanakan: Suka mengusik istri orang, tergolong pembantu
e. Nyumur gumuling: Tidak sanggup simpan rahasia; Ibarat sumur terguling, airnya tumpah kemana-mana
f. Ambuntut arit: Enak di depan namun di belakang menyebabkan masalah. Dalam percakapan sehari-hari dibilang selaku orang yang “mbendhol buri”
Penjelasan lebih lengkap dari sifat-sifat ini sanggup dibaca pada posting Enam moral yang tidak patut menurut Serat Wulangreh: Lonyo, lemer, genjah, angrong pasanakan,nyumur gumuling dan ambuntut arit. Pada goresan pena ini cuma ditampilkan bait ke 14 selaku berikut:
Dilanjutkan ke Serat Wulangreh: “Laku linggih” dan “Solah muna-muni” yang tidak cocok “basa basuki” (3)
0 Komentar untuk "Serat Wulangreh: “Laku Linggih” Dan “Solah Muna-Muni” Yang Tidak Cocok “Basa Basuki” (2)"