Serat Wulangreh: “Laku Linggih” Dan “Solah Muna-Muni” Yang Tidak Cocok “Basa Basuki” (3)

Bapak Ibu membaca  lewat http SERAT WULANGREH: “LAKU LINGGIH” DAN “SOLAH MUNA-MUNI” YANG TIDAK SESUAI “BASA BASUKI” (3)
Pada goresan pena Serat Wulangreh dan ungkapan-ungkapan yang mendukung bahwa “basa basuki" itu perlu, diterangkan bahwa Sri Pakubuwana IV menyebutkan tabiat insan ditandai dari laku linggih dan solah muna-muninipun (pupuh Pangkur bait ke 5).
 
Ada dua keyword disini, yaitu: Laku linggih (perilaku) dan solah muna-muni (ucapan).
Apa saja kah sikap dan ucapan yang tidak basuki ini? Ternyata aneka macam “warning” dari Sri Pakubuwana IV yang perlu kita perhatikan. Sehingga supaya tidak menjadi terlalu panjang maka goresan pena ini dibagi menjadi empat bagian.
1
2
3
Serat Wulangreh: “Laku Linggih” dan “solah muna-muni” yang tidak sesuai “basa basuki”(3)
4

 Tulisan ini merupakan bab ketiga dari sikap dan ucapan yang bukan basa basuki:
 
11. PUPUH DURMA BAIT KE 4-5
a.    Anggunggung: Suka memuji berlebihan. Kata “nggunggung” ini berulang kali disebut dalam Serat Wulangreh. Suka ngunggung (suka memuji) dan gunggungan (suka dipuji) keeduanya tidak baik.
b.    Nacad kepati-pati: Mencela secara berlebihan
c.    Memaoni barang karya: Kata memaoni sama artinya dengan nacad, yakni mencela. Disini ada perhiasan kata “barang karya”. Kurang-lebih pengertiannya: Mencela pekerjaan orang
Penjelasan lebih lengkap sanggup dibaca pada Sesiku telung prakara menurut Serat Wulangreh: Aja anggunggung, aja nacad kepati-pati musuh aja memaoni barang karya. Khusus untuk orang yang suka nggunggung sanggup dilihat pada posting Serat Wulangreh: Orang nggunggung pasti ada maunya. Adapun bait ke 4 dan 5 selengkapnya selaku berikut:
Bapak Ibu membaca  lewat http SERAT WULANGREH: “LAKU LINGGIH” DAN “SOLAH MUNA-MUNI” YANG TIDAK SESUAI “BASA BASUKI” (3)
 
12. PUPUH DURMA BAIT KE 8
a.    Ngrasani: Membicarakan seseorang pada ketika yang bersangkutan tidak sedang bareng kita
Penjelasan tentang orang yang suka ngrasani ini sanggup dibaca pada posting Serat Wulangreh: Aja sok angrasani. Adapun bait ke 8 lengkapnya selaku berikut:
Bapak Ibu membaca  lewat http SERAT WULANGREH: “LAKU LINGGIH” DAN “SOLAH MUNA-MUNI” YANG TIDAK SESUAI “BASA BASUKI” (3)
 
13. PUPUH WIRANGRONG BAIT KE 5

a.    Ngakehken supaos: Suka menggunakan kata “sumpah”, menyatakan bahwa sesuatu itu benar dengan menyampaikan “berani sumpah”. Orang yang murah sumpah justru bukan orang yang sanggup dipercaya.
Selengkapnya bait ke 5 merupakan selaku berikut:
Bapak Ibu membaca  lewat http SERAT WULANGREH: “LAKU LINGGIH” DAN “SOLAH MUNA-MUNI” YANG TIDAK SESUAI “BASA BASUKI” (3)
 
14. PUPUH WIRANGRONG BAIT KE 6
a.    Ngakehken pepisoh: Pepisuh merupakan kata makian. Kita diminta ekonomis menggunakan bibir. Jangan begitu simpel menghujat meskipun sedang murka sekalipun. “Misuh” atau menghujat samasekali bukan “basa basuki” melainkan “basa candhala” (candhala: kelakuan yang nista)
Selengkapnya bait ke 6 merupakan selaku berikut:
Bapak Ibu membaca  lewat http SERAT WULANGREH: “LAKU LINGGIH” DAN “SOLAH MUNA-MUNI” YANG TIDAK SESUAI “BASA BASUKI” (3)
 
15. PUPUH ASMARADANA BAIT KE 7

a.    Angkuh: Tinggi hati, sombong
b.    Bengis: Sewenang-wenang
c.    Lengus: Tidak ramah (tidak sumanak)
d.    Lanas: Brangasan, simpel marah
e.    Langar: Kasar
f.     Lancang: Mendahului perintah
g.    Calak: Mendahului ucapan
h.    Ladak: sama dengan angkuh
i.      Sumalonong: Kurang asuh (slonang-slonong)
j.      Edak: Sewenang-wenang
k.    Ngepak: Meremehkan orang lain
l.      Siya-siya: Kejam
m.   Jail: Suka mengerjai orang (sudah disebut pada pupuh Pangkur bait ke 9)
n.    Parapadu: Suka berantem (padu)
o.    Parawadulan: Suka mengadu (wadul)
Lengkapnya bait ke 7 selaku berikut:

Bapak Ibu membaca  lewat http SERAT WULANGREH: “LAKU LINGGIH” DAN “SOLAH MUNA-MUNI” YANG TIDAK SESUAI “BASA BASUKI” (3)

Dilanjutkan ke Serat Wulangreh: “Laku linggih” dan “Solah muna-muni” yang tidak cocok “basa basuki” (4)

Related : Serat Wulangreh: “Laku Linggih” Dan “Solah Muna-Muni” Yang Tidak Cocok “Basa Basuki” (3)

0 Komentar untuk "Serat Wulangreh: “Laku Linggih” Dan “Solah Muna-Muni” Yang Tidak Cocok “Basa Basuki” (3)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close