Racun (Wisa) yang dimaksud Ki Padmasusastra Ngabehi Wirapustaka, Surakarta, dalam Layang Madubasa, 1912 ini bukan hanya Wisa (Bisa) yang mematikan atau menghasilkan sakit fisik, tetapi terdapat juga "wisa" yang meracuni sikap insan sehingga menghasilkan orang lain tidak suka dan perilaku tersebut bisa menjadi materi omongan orang banyak.
Cukup menarik bahwa beliau memasukkan juga beberapa “wisa” yang terkait dengan kesehatan yang pada masa saat ini (setelah 100 tahun) masih menjadi problem manusia.Ternyata insan memang susah diubah.
Daftar di bawah yakni "wisa" dimaksud:
1. Bojo (suami/istri): Kalau yang pria “ngiwa” dan perempuannya “sedheng” (Keterangan: Ngiwa dan sedheng sama artinya yaitun selingkuh. Perilaku menyerupai ini akan membuat rumah tangga acak-acakan dan belum dewasa menjadi korban)
2. Dhuwit (uang): Kalau tak punya uang, maka semua yang dibilang menjadi salah, dan semua yang dikehendaki tidak akan kesampaian. (Keterangan: itulah powernya uang)
3. Kanca (teman): Kalau tidak rukun (Keterangan: Hidup ini mesti guyub rukun)
4. Kinang: kalau pada biasanya kapur sirih; menghasilkan bibir infeksi dan pengecap perih (Keterangan: Jaman dahulu masih banyak orang “nginang”. Kapur sirih mengandung kalsium hidroksid yang punya daya kaustik. Kulit tangan saja sanggup lepuh terlebih bibir)
5. Laku (maksudnya "jalan"): Kalau kecapekan (Keterangan: diusulkan istirahat dulu)
6. Lara (sakit): Kalau kemasukan rezeki sebelum sakit (Keterangan: Mungkin maksudnya karena sanggup rezeki terus merasa sembuh dan tidak ingat kalau masih sakit, sehingga lupa memperhatikan kesehatannya)
7. Masak (memasak makanan): Kalau kurang bumbu, rasanya hambar (keterangan: Ini hal yang tidak terlampau berat, sebab cuma problem bumbu. Tetapi jaman dahulu kalau perempuan tidak sanggup mengolah masakan mungkin lain masalahnya)
8. Ngombe (minum): Minum air kotor sanggup menyebabkan sakit. Misalnya penyakit diare. Ditambahkan pula: kalau minum minuman keras, minum yang palsu. (Keterangan: Dewasa ini banyak juga minuman keras oplosan yang campurannya materi berbahaya).
9. Nulis (menulis): Kalau diajak bicara (Keterangan: Orang menulis kalau diajak bicara konsentrasinya akan terganggu, padahal dahulu orang menulis masih pribadi di kertas, kalau salah maka kertas dibuang; bukan di atas layar LCD menyerupai sekarang)
10. Omah (rumah): Kalau fondasi dan lantai kurang tinggi. (Keterangan: Menyebabkan masbodoh dan lembab, penghuninya simpel sakit)
11. Pangan (makanan): Kalau tidak cepat dicerna (Keterangan Makanan yang tidak cepat dicerna akan menyebabkan gangguan perut atau susukan pencernaan).
12. Rokok: Kalau asapnya diisap hingga paru-paru, akan berbahaya. Sarannya, diisap hingga verbal saja kemudian dikeluarkan. (Keterangan: mana ada orang merokok tidak diisap masuk paru. Ternyata 100 tahun yang lalu orang sudah tahu kalau asap rokok mengandung nikotin yang membahayakan tubuh)
13. Sembrana (canda kelewat batas): Bisa melukai hati hingga menyebabkan pertengkaran. Hati-hati kalau bicara.
14. Waras (sehat): Kalau rakus. Gampang kena penyakit. (Keterangan: Walaupun sehat, orang tetap mesti mempertahankan apa yang dia makan. Orang yang rakus dan menu makannya tidak seimbang, simpel kena penyakit macam-macam).
KESIMPULAN
Diantara semua itu "WISA" (racun) yang paling berbahaya yakni kelakuan buruk. Kalau sudah sanggup "label" bahwa kelakuan kita tidak baik, maka walaupun bicara kita benar, orang tetap tidak percaya atau setidak-tidaknya curiga; apalagi kalau bicara kita tidak benar. Nama tetap rusak sekalipun manusianya sudah mati. (IwMM)
Diantara semua itu "WISA" (racun) yang paling berbahaya yakni kelakuan buruk. Kalau sudah sanggup "label" bahwa kelakuan kita tidak baik, maka walaupun bicara kita benar, orang tetap tidak percaya atau setidak-tidaknya curiga; apalagi kalau bicara kita tidak benar. Nama tetap rusak sekalipun manusianya sudah mati. (IwMM)
0 Komentar untuk "Wisa (Racun) Yang Mengancam Manusia"