Cangkriman 2B: Jenis Dan Kaidah (Cangkriman Tembang)


Pada tulisan Cangkriman 2a: Jenis Dan Kaidah Cangkriman (Wancahan, Pepindhan, Blenderan)  telah saya sampaikan ihwal tiga dari empat jenis cangkriman, yakni “Cangkriman wancahan, pepindhan dan blenderan”. Pada goresan pena ini kita teruskan ke “Cangkriman tembang”





4
. CANGKRIMAN TEMBANG

Yang ini agak serius meskipun isinya sanggup lucu. Tentusaja mesti mengikuti kaidah tembang yang digunakan. Apakah Pucung, Pangkur atau tembang macapat lainnya. Hampir seakan-akan dengan “Cangkriman pepindhan”, ada barang atau kondisi yang mesti ditebak. Contohnya tembang Pucung di bawah ini:

Bapak pucung dudu watu dudu gunung; Sangkamu ing sabrang; ngon-ingone sang Bupati; Yen lumaku si pucung lembehan grana

Terjemahannya: Bapak pucung bukan watu bukan gunung (berarti sesuatu yang besar); Asalmu dari seberang (berarti bukan dari tanah Jawa); Piaraan sang Bupati (dipelihara sang Bupati); Kalau berlangsung si pucung berlenggang hidung (siapa lagi yang jalannya bergoyang hidung kalau bukan “gajah”)

Kalimat dalam tembang juga sanggup mengandung “wancahan (akronim). Bila pola pertama di atas satu tembang berisi satu “cangkriman” maka pada tembang Pangkur dibawah ini disamping mengandung “wancahan juga dalam satu tembang terdapat beberapa “cangkriman

Badhénên cangkriman ingwang; Tulung-tulung ana gêdhang awoh gori; Ana pitik ndhasé têlu; Gandhènana êndhasnya; kyai dhalang yèn mati sapa sing mikul; Ana buta nunggang grobag; Sêlawé sunguting gangsir.

Penjelasan:
  1. Gedhang awoh gori (dalam bahasa Indonesia terjemahannya pisang berbuah nangka muda; namun tujuannya disini gedhang awoh ditegori (ditegor: ditebang. Jelas kalau pisang berbuah memetiknya dengan ditebang)
  2. Ana pitik ndhase telu (Dalam bahasa Indonesia: Ada ayam kepalanya tiga. Maksun bahu-membahu merupakan “nhase dibuntel wulu” atau kepalanya terbungkus bulu)
  3. Kyai dhalang yen mati sapa sing mikul (Terjemahan bahasa Indonesia: Ki Dalang kalau meninggal siapa yang memikul. Maksudnya “dhalang” merupakan Kadhal dan walang (belalang). Kalau mati ya tidak ada yang memikul)
  4. Ana buta nunggang grobag (Bahasa Indonesianya “Ada raksasa naik grobag”. Maksudnya “buta” disini merupakan “tebu ditata”. Wajar saja kalau dinaikkan grobag (dulu belum ada truk untuk memuat tebu)
  5. Selawe sunguting gangsir (duapuluh lima sungutnya gangsir; kalau di Indonesiakan. Maksud “selawe” disini merupakan “sak lawe” (lawe: benang) dalam pemahaman ukuran sebesar "lawe".
Satu tembang ternyata ada lima cangkrimannya. Wancahan sekaligus blenderan. Tembangnya tidak mesti “macapat”. Di bawah ini pola tembang dolanan belum dewasa yang bahasanya lebih sederhana, tidak dalam tembang “macapat” dan mirip-mirip dengan “cangkriman” tembang Pangkur di atas.

Nyata kowe wasis (sis); Bedheken sing gelis (lis, lis, lis); Cangkriman telu iki; Jangkrik sungut slawe batangane apa; Pitik ndhase telu batangane apa; Bapak demang (mang) klambi kakak (bang, bang, bang); Disuduk manthuk-manthuk

Untuk Jangkrik sungut slawe dan pitik ndhase telu jawabannya sama dengan di atas, sedangkan “bapak demang klambi abang”, atau Bapak demang berbaju merah merupakan jantung pisang yang warnanya memang merah. Ketika kita menebang pisang, pohon pisang mulai roboh pasti jantung pisangnya bergoyang terangguk-angguk. (IwMM)

Dilanjutkan ke Cangkriman 3: Suatu di saat sanggup kadaluarsa

Catatan:
  1. Wangsalan
Walaupun berisi “cangkriman” pada kalimat pertama, lalu jawabnya disamarkan pada suku kata pada kalimat atau anak kalimat selanjutnya tidak masuk katagori cangkriman. Mengenai wangsalan dan kaidahnya sanggup dilihat pada posting Menyampaikan pitutur dengan wangsalan  (tiga tulisan).
  1. Cangkriman Prapatan
Cangkriman prapatan merupakan “teka-teki silang”. Tentusaja bukan olah vokal namun olah tulis meskipun tetap sama-sama asah otak. Lebih merupakan kerja individu meskipun sanggup digarap bareng-bareng.

Related : Cangkriman 2B: Jenis Dan Kaidah (Cangkriman Tembang)

0 Komentar untuk "Cangkriman 2B: Jenis Dan Kaidah (Cangkriman Tembang)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)