Gerbong

       Kendaraan untuk transportasi  barang disebut gerbong GERBONG Kendaraan untuk transportasi barang disebut gerbong. Persyaratan teknis gerbong tidak terlampau menuntut kecepatan dan kenyamanan. Konstruksi yang diperlukan merupakan untuk mempertahankan agar barang yang dimuat utuh dan tidak rusak hingga di tujuan. Upaya unutk mendapat berat muat yang maksimal menjadi ukuran kesuksesan rancang berdiri gerbong.

Angkutan barang secara lazim sungguh heterogen dan beberapa membutuhkan perlakuan khusus. Untuk sanggup melayani banyak sekali jenis barang, perusahaan jalan rel mesti menawarkan beberapa tipe gerbong yang sanggup digunakan pada banyak sekali kemungkinan. Untuk jenis barang yang mempunyai volume transportasi tinggi dan membutuhkan transportasi terus menerus mungkin perlu ada gerbong khusus.

Jumlah armada yang diperlukan untuk transportasi barang lebih sukar untuk dirumuskan dibanding unutk transportasi penumpang. Pada perusahaan jalan rel yang melayani transportasi barang yang sungguh beraneka ragam dan dari lokasi yang tersebar maka jumlah armada yang diperlukan tergantung pada cara pengoperasian gerbong.

Angkutan kurs merupakan transportasi yang melayani perjalanan bolak-balik dari satu titik asal hingga ke titik tujuan yang tertentu. Gerbong akan berlangsung isi dan kembalinya berlangsung kosong. Peredaran gerbong dijaga untuk tidak keluar dari jalur yang sudah ditentukan. Pada cara ini administrasi peredaran gerbong mudah, alasannya merupakan gerbong tidak akan keluar dari jalur yang sudah ditentukan. Namun dari sisi pendapatan gotong royong rugi alasannya merupakan setengah dari waktu perjalan merupakan kosong. Dalam perundingan tarif perlu dipertimbangkan bahwa perjalanan kosong juga membutuhkan ongkos dan mesti sanggup ditutup dari tarif yang disepakati.

Lebih menguntungkan gotong royong bila gerbong digunakan dari satu stasiun ke stasiun lain dengan perjalanan isi dan pada stasiun tujuan sudah menanti muatan lain untuk tujuan stasiun berikutnya. Jika hal ini sanggup ditangani secara sambung menyambung dan sebagian waktu perjalanan gerbong ada dalam kondisi isi maka didapat pemanfaatan gerbong yang tinggi. Waktu perjalanan kosong ditekan sekecil mungkin.

Dalam mengurus gerbong dipahami perumpamaan Waktu Peredaran Gerbong (WPG) yang berupa jumlah hari rata-rata gerbong dari satu muatan ke muatan berikut. Menghitung WPG ditangani dengan cara mengalikan jumlah gerbong yang siap operasi dengan jumlah hari pada periode pengamatan. Hasil perkalian tadi dibagi dengan jumlah gerbong yang mendapat muatan pada kurun waktu tersebut sehingga didapat angka rata-rata gerbong dari muatan yang satu ke muatan lainnya dalam satuan hari.

Jumlah gerbong siap operasi yang melampaui keperluan operasional, akan menyebabkan WPG tinggi. Demikian juga banyaknya perjalanan kosong akan mengoptimalkan angka WPG. Disinilah perlunya kepintaran dalam menyeleksi WPG yang optimal.


Bagaimanakah Gerbong Beredar ?


       Kendaraan untuk transportasi  barang disebut gerbong GERBONG Foto disamping ini merupakan Kereta Api pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), yang sedang menjalani dinasnya dari Stasiun Tegal menuju Stasiun Maos, Cilacap. Pada di saat KA BBM tersebut berangkat dari Tegal sanggup ditentukan bahwa isi dari gerbong tersebut dalam kondisi kosong. Sementara ongkos operasional sepanjang perjalanan yang mesti ditanggung tetaplah ada. Karena itu ongkosnya mesti sanggup ditutupi pada di saat transportasi KA BBM berlangsung dalam kondisi gerbong terisi, yakni pada perjalanan sebaliknya dari Maos menuju ke Tegal. Dalam hal ini sanggup saja terjadi dua macam penglihatan pada perjalanan KA BBM, sanggup disebut “berangkat kosong pulang isi” ataupun “berangkat isi pulang kosong”.


       Kendaraan untuk transportasi  barang disebut gerbong GERBONG Sementara untuk transportasi Kereta Api Container (Peti Kemas) dengan gerbong PPCW dalam melakukan perjalanan dinasnya sungguh dimungkinkan kondisi gerbong terisi penuh, baik dalam perjalanan berangkat maupun pulangnya. Misalnya sanggup diambil referensi pada KA Container (KA 2203) yang berangkat dari terminal container Gedebage, Bandung. Setelah KA tersebut berangkat, seluruh muatan container siap dikirim ke pulau lain atau di ekspor ke negara lain lewat Stasiun Pasoso, Tanjung Priok.
Di Pasoso inilah kawasan terjadinya bongkar-muat alias tukar-menukar container yang hendak dikirim ke atau diambil dari kapal maritim dengan menggunakan jasa transportasi kereta api. Setelah semua container diturunkan di Stasiun Pasoso, kemudian tanpa menanti waktu lama, Container yang sudah tersedia di emplasemen Stasiun Pasoso siap dimuat lagi ke atas gerbong PPCW. Container tersebut sanggup saja berisi barang impor ataupun lokal. Setelah rangkaian siap, maka KA Container (KA 2204) akan berlangsung kembali pulang ke Bandung.


       Kendaraan untuk transportasi  barang disebut gerbong GERBONG Kemudian ada lagi transportasi barang cepat dengan menggunakan kereta api, yakni dinamakan KA Antaboga. Berangkat dari Stasiun Jakarta Gudang pada malam hari sekitar pukul 22.00, KA Antaboga (KA 1006) siap mengirimkan banyak sekali macam barang dengan gerbong GGW-nya menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi via Cirebon, Tegal, Pekalongan dan Semarang. Barang di dalamnya pun sepertinya lebih kondusif alasannya merupakan versi gerbongnya yang tertutup, sehingga terbebas dari terpaan angin dan air hujan bila cuaca sedang buruk.
Pada di saat perjalanan pulang dari Surabaya, gerbong inipun tidak selamanya mesti terisi barang di dalamnya. KA Antaboga (KA 1005) yang menuju Jakarta ada kalanya berlangsung dalam kondisi kosong, hal ini ditangani semata-mata untuk mempertahankan agar tidak terjadi “kepincangan” jumlah gerbong. Stok barang yang sudah menumpuk dan siap kirim dari Jakarta Gudang tetaplah mesti terlayani. Karena itulah argumentasi mengapa rangkaian gerbong mesti tetap siap tersedia.


Demikianlah kisah dari beberapa aktivitas rutin gerbong di atas rel KA.




Related : Gerbong

0 Komentar untuk "Gerbong"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)