Mari Membaca Sinyal

Foto terlihat ke arah Utara dari atas peron stasiun Gambir pada segi Barat.

Foto terlihat  ke arah Utara dari atas peron stasiun Gambir pada segi Barat Mari Membaca SinyalKeterangan Gambar :

S1 – Sinyal Berangkat / Blok dari sepur 1 ke arah Jakarta Kota.
Sepur 1 biasa dipakai Parahiangan, Argo Anggrek, Gajayana, Bima.
Aspek sinyal berwarna MERAH.
Angka 4 diatas menampilkan kecepatan KA max. dikala berangkat = 40 km/jam.

S2 – Sinyal berangkat / Blok dari sepur 2 ke arah Jakarta Kota (JAKK)
Sepur 2 biasa dipakai KA eksklusif ke arah JAKK mirip KRL, Pakuan dan KA administrator yang tiba dari arah timur dan melanjutkan ke JAKK.
Aspek warna HIJAU – sedang menampilkan tanda kondusif buat KA yang eksklusif (KRL ekonomi ke JAKK).
Dibagian atas sinyal – Tanpa tanda Pembatasan Kecepatan, artinya KA sanggup melaju dengan kecepatan sarat sesuai dengan peraturan yang berlaku.

SL1, SL2 – Sinyal Langsir, posisi tinggi – berupa dua lampu warna putih yang dipasang miring / diagonal.

SL3, SL4 – Sinyal Langsir, posisi tiang rendah – berupa dua lampu warna putih yang dipasang miring / diagonal ditambah satu lampu warna merah (sedang menampilkan Aspek warna MERAH), memiliki arti TIDAK DIIZINKAN gerakan langsir.
SL4 biasa dipergunakan untuk langsiran lokomotif Argo Gede, Argo Sindoro, Cirex, Purwojaya (atau rangkaian KA yang tiba dari arah Selatan dan kembali ke arah Selatan). Namun apabila terdapat sebuah rangkaian KA pada Sepur 4, maka sanggup saja rangkaian KA lain lokomotifnya menjalankan langsiran pada SL3 untuk kembali menuju ke arah Selatan / Manggarai.

Dari posisi tiang sinyal, bagi yang paham persinyalan eksklusif tahu bahwa dari Sepur 3 dan 4 – secara Reglemen Pengamanan sinyal di stasiun Gambir – tidak diizinkan KA berangkat ke arah Utara / Jakarta Kota. Karena Sepur 3 dan 4 TIDAK memiliki Sinyal Berangkat, maka dari arah Selatan / Manggarai / Jatinegara, PPKA tidak akan memasukkan KA ke Sepur 3 ataupun 4 untuk keberangkatan, kecuali dalam kondisi darurat, terjadi kekusutan Sinyal / Wesel atau ada rintangan, yang terpaksa memakai sepur 3 umpamanya untuk menemukan KA dari arah Selatan / Manggarai, jadi akan memakai mekanisme MS.

Untuk seluruh stasiun di kawasan Daop 1 (dengan klasifikasi memakai 4 sepur dan terdapatFoto terlihat  ke arah Utara dari atas peron stasiun Gambir pada segi Barat Mari Membaca Sinyal sepur ganda pada kedua arah di ujungnya sehabis lepas dari stasiun), mungkin Gambir yakni satu-satunya stasiun yang seluruh sepur-nya memiliki sinyal berangkat, yakni untuk ke arah Selatan / Manggarai. Makara stasiun Gambir sanggup diumpamakan mirip stasiun “mentok” yang sanggup memberangkatkan KA dari masing-masing sepur tersebut.





Foto terlihat  ke arah Utara dari atas peron stasiun Gambir pada segi Barat Mari Membaca SinyalBandingkan dengan referensi pada foto stasiun Klari di samping kiri ini (masih pada klasifikasi yang serupa mirip di atas). KA Argo Gede dari Bandung menuju Jakarta sedang melintasi sepur 3. Jika kita amati seluruh sinyal yang ada, maka pada sepur 2 stasiun Klari untuk ke arah Barat / Bekasi / Jakarta TIDAK MEMILIKI Sinyal Berangkat. Begitu juga untuk ke arah Timur / Cikampek, sepur 3 dan 4-nya juga TIDAK MEMILIKI Sinyal Berangkat.


Salah satu stasiun lain yang “kasusnya” mirip mirip di Gambir yakni terdapat pada stasiun Arjawinangun (wilayah Daop 3 CN), dimana keempat sepur yang ada, tepatnya untuk ke arah Cirebon masing-masing sepur MEMILIKI Sinyal Berangkat. Hal ini terjadi kemungkinan alasannya yakni stasiun Arjawinangun memiliki sepur yang ke-lima, tetapi buntu. Dan cuma dipergunakan untuk memarkir “kendaraan” proyeknya, ataupun menjalankan bongkar-muat kricak yang hendak dimuat ke gerbong KKBW atau ZZOW.

NB:
Dahulu sejak dikala permulaan stasiun Gambir mulai memakai rel di atas yang saya pahami sampai tahun 2001, pada sepur 2-nya TIDAK MEMILIKI Sinyal Berangkat ke arah Selatan / Manggarai. Namun pada sepur 4 yang menuju arah Utara / Jakarta Kota, MEMILIKI Sinyal Berangkat berikut Sinyal Langsirnya.
Saat itu terkadang dalam kondisi “kehabisan sepur” KA Parahyangan yang tiba dari Bandung “terpaksa” masuk sepur 2 dan kembali lagi ke Bandung juga dari sepur 2. Tetapi ini yakni Keadaan Luar Biasa dan PPKA akan memakai mekanisme MS.
Posisi dan penggunaan sinyal pada stasiun tentulah ada kaitannya dengan fungsi wesel yang ada di sekeliling stasiun.




Learning with; keretapi@yahoogroups.com

Related : Mari Membaca Sinyal

0 Komentar untuk "Mari Membaca Sinyal"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)