Serat Wulangreh: Antara Berhubungan Dan Melakukan Pekerjaan Sendiri



Sri Pakubuwana IV berpesan pentingnya kerukunan, dengan mengambil tuladha buah kluwak. Ketika muda, kulit dan daging buah menyatu. Ketika tua, terpisah dan kesannya menjadi bumbu pindhang.

Disini ada pesan terhadap orang bau tanah (dewasa), saat muda bisa rukun, kenapa sesudah bau tanah malah bubrah. Banyak pola bahwa semasa muda bersahabat kemana-mana bersama-sama, teratpi setelah dewasa menjadi berseberangan, meskipun tidak seluruhnya demikian. Orang bau tanah yang rukun juga banyak. Misalnya sering mengadakan reuni, atau bercengkerama, guyon-guyon dalam golongan facebook.  

Tapi ini bukan dilema temu kangen melainkan problem bekerja. Kerja sendiri atau kerjasama. Pada bait ke empat pupuh Pocung Sri Pakubuwana IV menekankan pentingnya kerukunan yang dapat dilihat pada bait ke empat dari pupuh Pucung dalam Serat Wulangreh selaku berikut:
 

Terjemahannya: Dalam persaudaraan, meskipun "sanak" biar rukun. (Sanak: keluarga jauh atau teman). Persaudaraan janganlah hingga tercerai-berai. Dalam semua hal yang kita kerjakan, kalau rukun akan dinilai lebih “prayoga”. Kebersamaan” merupakan kata kuncinya. “Bersama kita bisa, kata Bapak Presiden SBY. Pertanyaannya adalah, sudahkan kita “bersama?”


BEKERJA SENDIRI ATAU BEKERJA DALAM TEAM?

Selanjutnya pada bait ke lima diterangkan untung ruginya melakukan pekerjaan sendiri dan berafiliasi selaku berikut:


Pengertiannya selaku berikut: Berat-ringannya persaudaraan. Bila melakukan pekerjaan sendiri, memang ringan alasannya tidak mesti membuatkan pikiran. Bila gotong royong memang berat (karena mesti saling membantu, bermakna membuatkan pikiran).

Disini tersirat dua pengertian, melakukan pekerjaan dalam “Team” dan “One man army” alias melakukan pekerjaan sendiri. Dalam kala globalisasi kini ini, tingkat “interdependensi” amat tinggi. Kita saling bergantung satu sama lain. Dengan kata lain, kita  butuh orang lain. Kita tidak akan bisa menyelesaikan dilema secara sendirian.

Koordinasi, kemitraan, partnership, kerja sama dan kata-kata sejenis  menjadi amat penting. Jaman satu orang “Hero” yang melakukan pekerjaan sendiri seumpama dalam filem-filem Western atau silat sudah waktunya kita tinggalkan. Tidak ada lagi jagoan seumpama Zorro.


BERSAMA JAUH LEBIH BAIK

Selanjutnya pada bait ke enam diterangkan bahwa “bersama” itu jauh lebih baik:


Pengertiannya: Lebih kuat orang yang banyak saudara. Satu banding seratus (ji-tus” siji-satus) perbandingannya. Bahwa bersatu dalam segala hal lebih baik ketimbang sendirian.

Pesan Sri Pakubuwana IV ini sesungguhnya sudah menjadi bab hidup kita sehari-hari. Kata-kata seperti: koordinasi, integrasi, partnership, Kolaborasi, tim, panitia, nyaris tiap hari kita dengar. Berbagai training untuk ini sudah dilaksanakan, tergolong roleplay dan outbond. Kurang apa lagi? (IwMM)

Related : Serat Wulangreh: Antara Berhubungan Dan Melakukan Pekerjaan Sendiri

0 Komentar untuk "Serat Wulangreh: Antara Berhubungan Dan Melakukan Pekerjaan Sendiri"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)