Serat Wulangreh: Jangan Mabok-Mabokan


“Ma Lima” Madat, Maling, Main, Madon, Minum memang tidak disebut eksplisit  dalam Serat Wulangreh. Tapi seluruhnya ada disitu bahkan tidak hanya itu. Masih banyak lagi “wewaler” (larangan) yang disebut di dalamnya, terutama dalam pupuh Wirangrong.

Mabuk tidak dimasukkan dalam empat cacad besar yang disebutkan dalam Serat Wulangreh, pada pupuh Wirangrong bait ke 10 (Empat cacad besar menurut Serat Wulangreh: Madat, Ngabotohan, Durjana dan Ati Sudagar Awon), tetapi disebut secara terpisah, masih dalam Pupuh Wirangrong, bait ke 23 selaku berikut:


Terjemahannya: Dan ada larangan lagi; Jangan mabuk-mabukan; Minum tuak tanpa batas itu; Yang jelasnya juga; Minum tiap hari; Itu sifat tidak baik.

Jelas sekali bahwa mabok-mabokan akhir minum tanpa batas, bahkan tiap hari yaitu hal tidak baik.

Memang tidak serinci “Madat”. Mungkin sebab pada jaman dahulu lebih banyak orang Jawa yang madat ketimbang minum, tetapi kelakuan orang minum rupanya juga meresahkan Kanjeng Sunan yang ke empat ini.

Alkohol jikalau dimakan berlebihan akan memunculkan pengaruh samping berupa gangguan mental organik: fungsi berpikir, mencicipi dan perilaku. Hal ini sebab alkohol bereaksi pribadi pada sel-sel syaraf pusat. Jeleknya alkohol tidak hanya memunculkan ketergantungan fisik tetapi juga psikis. Orang akan condong meninggikan porsi dan kesudahannya mabok.

Perubahan fisik yang kelihatan umpamanya orang mabok jalannya oleng, mukanya merah. Kemudian pergantian psikologis antara lain simpel tersinggung, meracau dan sukar konsentrasi. Sedangkan pergantian sikap umpamanya menjadi garang, ingin melakukan langkah-langkah kekerasan, sebab tidak dapat lagi membedakan mana yang bagus dan mana yang buruk.

Dalam hal ini Sri Pakubuwana IV menerangkan dalam bait ke 24 bahwa orang yang mabok (wuru) akan kehilangan kewaspadaan batinnya. Tidak bisa berfokus (nora ajeg barang pikiripun), pandangannya gelap (baliyar-baliyar), tidak dapat membedakan mana yang baik. Lengkapnya selaku berikut:


Para pengguna alkohol kronis bisa mengalami kerusakan liver. Demikian pula daya tahan badan juga turun dan berakibat simpel tertular penyakit macam-macam.

Pengobatan kecanduan tidak gampang. Orang yang diberhentikan tiba-tiba penggunaan alkoholnya akan timbul pengaruh withdrawal. Gejalanya juga sama tidak enaknya: gemetar, jantung berdebar-debar, gelisah, sedih dan berkhayal.

Kalau kita ikuti pemberitaan media jaman kini ini, banyak tindak kekerasan maupun kecelakaan dengan korban banyak, antara lain sebab pelakunya mabok. Marilah kita rujuk kembali bahwa Sri Susuhunan Pakubuwana IV sudah me-warning: ..... Lawan ana waler malih, aja sok anggung kawuron......... (IwMM)

Related : Serat Wulangreh: Jangan Mabok-Mabokan

0 Komentar untuk "Serat Wulangreh: Jangan Mabok-Mabokan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)