Anggaran dalam banyak sekali pemahaman banyak diartikan selaku pernyataan kuantitatif. Hal ini terlihat antara lain pada pemahaman budget yang dikemukakan oleh Charles T. Hongren dan George Foster dalam bukunya Cost Accounting, (2002: 146), selaku berikut budget yakni sebuah pernyataan kuantitatif mengenai apa planning atau langkah-langkah dan alat bantu untuk kerjasama dan implementasi.
Kata Kunci : Anggaran, Kebijakan, Fiskal
Rumusan Masalah :
- Apa Itu Anggaran ?
- Apa itu tujuan dari Proses Anggaran?
- Apa itu kebijakan Fiskal?
- Jenis-jenis Kebijakan Fiskal?
Pembahasan
Dalam hal ini budget dirumuskan untuk organisasi secara keseluruhan ataupun sub unit, di mana budget ialah sebuah mekanisme yang disebut budgenting system.
Perencanaan dengan budget dengan mengidentifikasi pada administrasi mengenai : 1. Jumlah keuntungan yang ditetapkan untuk diraih perusahaan, 2. Sumber dana yang dikehendaki dalam mencatatkan laba
Pengendalian biaya, yakni membandingkan antara hasil konkret dengan budget yang mau menolong administrasi untuk mengecek kinerja dari individu, departemen divisi atau keseluruhan organisasi perusahaan.
Komunikasi dan koordinasi, yakni budget bisa untuk mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan keseluruh level dalam departemen, lantaran budget ialah kepingan integral dari tujuan-tujuan tersebut departemen divisi dan organisasi perusahaan.
Pengertian budget yang mengandung pemahaman sebagaimana disebutkan di atas, didapatkan oleh, Teguh Pajo Mulyono (2000 : 287) yang menyatakan bahwa budget is a plan of operation expessed in monetary terms it consequently includes a forecast a forecast of income and expenditures and of receipts and cost for a specific period.
Setiap organisasi perusahaan terutama perusahaa dengan organisasi yang besar, tidak akan terlepas dari kegiatan pengendalian. Pengendalian ( control ) dapat memamerkan keputusan bahwa sumber-sumber yang diperoleh sudah digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk maksud tersebut di atas, budgeting yakni salah satu tehnik yang tersedia.
Budgeting ialah planning kegiatan yang terperinci ditetapkan selaku sebuah anutan pelaksanaan dan selaku sebuah dasar penilaian terhadap prestasi kerja manajer.
Jika kita menyaksikan pemahaman budget yang dikemukakan, maka dimensi waktu juga turut dimasukkan selaku batas-batas anggaran, lantaran sanggup memicu semua ongkos total menjadi variabel atau semua ongkos tidak sanggup dibedakan antara ongkos yang sanggup dikendalikan (controllable cost) dengan ongkos yang tidak sanggup dikendalikan(uncontrollable cost).
Pada perusahaan yang sudah sedemikian stabil, biasa saja menghasilkan peramalan untuk beberapa tahun, atau dengan kata lain dalam jangka panjang. Namun bagi perusahaan yang banyak menghadapi ketidak pastian, cuma mungkin untuk menghasilkan peramalan rentang waktu yang pendek saja, jadi rentang waktu yang dicukupi oleh budget juga, tergantung dari sifat sebuah perusahaan itu sendiri, tetapi budget yang disusun menurut kurun waktu bulanan yakni yang paling baik lantaran planning kegiatan nampak. Disamping itu budget bulanan sungguh menunjang pelaksanaan pengendalian yang terjadi dengan secepatnya sanggup diketahui.
Proses penganggaran mempunyai beberapa tujuan :
1. Anggaran menyajikan penyusunan rencana keuangan yang memungkin kan perusahaan untuk sanggup mengkoordinasikan semua aktivitasnya. Dengan menggunakan budget para manajer sanggup memproyeksikan hasil dan mengendalikan taktik yang diperlukan sebelum operasi perusahaan sanggup dimulai, sehingga sanggup menyingkir dari kesalahan yang merugikan perusahaan.
2. Proses penganggaran mendorong para manajer untuk menguji kembali prestasi yang pernah diraih dan memungkinkan mereka merubah kembali dan mengoreksi sistem operasi yang kurang efisiensi ketinggalan jaman.
3. Anggaran memungkinkan para manajer untuk mengimpelementasikan fungsi penyusunan rencana dan pengawasan.
Berdasarkan pemahaman di atas, Calvin Engler (1999 : 305), mengemukakan bahwa, A budget is a financial plan that sets forth resources neccesary to carry out activities and meet financial golas for a future period time.
Agar supaya anggaran dapat berfungsi selaku alat kerjasama dan kontrak, maka masing-masing manajer mesti satu tahun terperinci luas kekuasaan dan tanggungjawabnya. Ini agar tidak terjadi overlapping yang mungkin memicu keruwetan dan kekaburan mengenai kiprah masing-masing yang sudah dibebankan. Demikian pula dengan budget sanggup berfungsi selaku alat motivasi kalau setiap manajer dan kepala kepingan diikutsertakan dalam penyusunan penyusunan rencana budget ini mempunyai arti perlu adanya pendelegasian wewenang terhadap masing-masing manajer, untuk itu menyusun budget operasionya. Dengan demikian masing-masing manajer akan merasa bertanggung jawab sehingga muncul partisipasi untuk meraih sasaran yang sudah ditetapkan dalam anggaran.
Kebijakan Fiskal ini yakni kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara memanipulasi budget pemasukan dan belanja negara artinya pemerintah sanggup mengembangkan atau menurunkan pemasukan negara dan belanja negara dengan tujuan untuk memengaruhi tinggi rendahnya pemasukan nasional.
Pada biasanya pemerintah akan berupaya menyeleksi sasaran belanja negara, kemudian menyeleksi tingkat pendapatannya paling tidak sanggup menutup seluruh budget belanja yang sudah ditetapkan tersebut. Hanya saja menurut kebiasaan yang terjadi sungguh sukar bagi negara untuk bisa menyesuaikan diri belanja negara terhadap pendapatannya. Hal ini disebabkan oleh adanya keperluan untuk menawarkan barang dan jasa serta membelanjai keperluan lain terlalu besar sedang pemasukan negara relatif sungguh rendah.
B. Tujuan Kebijakan Fiskal
Secara lazim kebijakan fiskal ditujukan untuk memelihara stabilitas ekonomi sehingga pemasukan nasional sanggup ditingkatkan sesuai dengan penggunaan sumber daya dan efektifitas kegiatan penduduk tanpa mesti mengabaikan redistribusi pemasukan dan upaya peluang kerja.
Secara garis besar tujuan kebijakan fiskal sanggup digolongkan menjadi tiga kepingan yaitu:
- Pertumbuhan peluang kerja penuhDengan cara menjaga peluang kerja sarat maka pemerintah sanggup menghalangi laju peningkatan angka pengangguran. meluasnya pengangguran sanggup memicu timbulnya gejolak sosial, menghalangi laju kemajuan ekonomi sampai akhirnya pemasukan nasional targetnya tidak tercapai.
- Stabilitas hargaStabilitas barang dan jasa mesti tetap dijaga mudah-mudahan tidak terjadi fluktuasi secara drastis. Penurunan harga yang terus menerus sanggup mematikan sektor bisnis dalam arti perusahaan banyak yang tutup sehingga memicu peningkatan angka pengangguran. Kenaikan harga yang terus menerus akan menyusahkan penduduk banyak dan cuma menguntungkan segelintir pelaku bisnis saja.
- Laju kemajuan potensialLaju kemajuan yang lebih tinggi memerlukan modal dan tingkat kecenderungan menabung marginal yang lebih tinggi pada tingkat peluang kerja penuh. Dan selaku jadinya terjadi tingkat konsumsi secara besar-besaran.
C. Jensi-jenis Kebijakan Fiskal
Jika ditinjau dari segi teori, ada tiga macam kebijakan budget yaitu:
- Kebijakan budget pembiayaan fungsional (functional finance)Kebijakan budget pembiayaan fungsional (functional finance) yakni kebijakan yang mengendalikan pengeluaran pemerintah dengan menyaksikan banyak sekali akhir tidak pribadi terhadap pemasukan nasional dan berniat untuk mengembangkan peluang kerja.
- Kebijakan pengelolaan budget (the finance budget approach)Kebijakan pengelolaan budget (the finance budget approach) yakni kebijakan untuk mengendalikan pengeluaran pemerintah, perpajakan, dan pemberian untuk meraih stabilitas ekonomi yang mantap.
- Kebijakan stabilisasi budget otomatis (the stabilizing budget)Kebijakan stabilisasi budget otomatis (the stabilizing budget) yakni kebijakan yang mengendalikan pengeluaran pemerintah dengan menyaksikan besarnya ongkos dan faedah dari banyak sekali program. Tujuan kebijakan ini yakni mudah-mudahan terjadi pengurangan dalam pengeluaran pemerintah.
Selanjutnya, kalau dilihat dari perbandingan jumlah penerimaan dengan jumlah pengeluaran, kebijakan fiskal/anggaran sanggup dibedakan menjadi empat jenis.
- Kebijakan Anggaran SeimbangKebijakan budget seimbang, yakni kebijakan budget yang menyusun pengeluaran sama besar dengan penerimaan. Ini mempunyai arti jumlah pengeluaran yang disusun pemerintah dihentikan melampaui jumlah penerimaan yang didapat. Sehingga negara tidak perlu berhutang, baik berhutang dari dalam negeri maupun ke luar negeri.
- Kebijakan Anggaran DefisitKebijakan budget defisit yakni kebijakan budget dengan cara menyusun pengeluaran lebih besar dibandingkan dengan penerimaan. Karena pengeluaran lebih besar dibandingkan dengan penerimaan maka negara mengalami defisit (kekurangan) anggaran. Pada umumnya, kebijakan budget defisit ditempuh pemerintah untuk mengembangkan kemajuan ekonomi.
- Kebijakan Anggaran SurplusKebijakan budget surplus, yakni kebijakan budget dengan cara menyusun pengeluaran lebih kecil dari penerimaan. Kebijakan ini biasanya dijalankan pemerintah untuk menghalangi inflasi (kenaikan harga akhir terlampau banyak jumlah duit yang beredar). Dengan memperkecil jumlah pengeluaran (belanja), dikehendaki jumlah permohonan terhadap barang dan jasa tidak meningkat. Jika permohonan terhadap barang dan jasa tidak meningkat, maka harga barang dan jasa juga tidak akan naik, ini mempunyai arti inflasi bisa dicegah.
- Kebijakan Anggaran DinamisKebijakan budget dinamis, yakni kebijakan budget dengan cara terus memperbesar jumlah penerimaan dan pengeluaran sehingga kian usang kian besar (tidak statis). Anggaran yang dinamis dikehendaki lantaran kian hari bertambah banyak kegiatan berkala dan kegiatan pembangunan yang mesti didanai negara, yang memerlukan dana lebih besar.
Daftar Pustaka:
- Gudangnya Ilmu Manajemen dan Akuntansi, Oktober 13,2016. Efektivitas Penggunaan Anggaran dalam jurnal.paperplane-tm.site/search?q=efektivitas-pengguna-anggaran
- Fathini Ahmad. Kebijakan Anggaran Fiskal dalamjurnal.paperplane-tm.site/search?q=efektivitas-pengguna-anggaran
0 Komentar untuk "Efektivitas Budget Fiskal"