Kanker darah atau leukemia merupakan salah satu jenis kanker yang banyak menimpa anak-anak.
Kanker ini mengakibatkan komponen sel darah tidak berfungsi layaknya pada orang kebanyakan.
Penderita laukemia sanggup mengalami pendarahan yang keluar lewat gusi, lubang hidung, dan lubang telinga, sampai hanya berupa bintik merah. Tanda bintik merah relatif sama dengan demam berdarah, karenanya orangtua kerap tak mengetahui tanda-tanda kanker pada anaknya.
Meski tanda-tanda leukemia ada yang sama dengan demam berdarah, namun keduanya terang berbeda. Leukemia tidak bisa sembuh dengan obat untuk demam berdarah, walau sudah diobati dalam waktu yang lama.
Orangtua harus waspada kalau pengobatan demam berdarah yang rata-rata memerlukan waktu seminggu tak kunjung memberi hasil. Anak tetap saja pucat akhir produksi sel darah merah (eritrosit) menurun, demam yang masih naik turun lantaran kurangnya produksi sel darah putih (leukosit), dan pendarahan akhir turunnya produksi keping darah (trombosit).
Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada pabrik sel darah, yaitu sumsum tulang. Tanpa alasannya ialah yang jelas, produksi leukosit menjadi kurang dari 5 ribu. Selanjutnya produksi eritrosit menjadi kurang dari 12 dan trombosit maksimal hanya 150 ribu. Akibatnya, penderita leukemia kerap terlihat pucat, demam tak kunjung turun, dan mengalami pendarahan.
Gejala lain yang menyertai leukemia antara lain kejang, pembengkakan gusi, nyeri tulang, dan perut terlihat membesar. Bila kanker sudah menyebar sampai alat kelamin pada anak laki-laki, maka testis terlihat membesar dan keras.
Kanker darah sanggup diketahui lewat tes darah yang dilanjutkan dengan uji sumsum tulang. "Kalau sudah lewat waktu 7-10 hari sebaiknya segera cek darah dan uji sumsum tulang. Bila benar kanker maka bisa diobati sedini mungkin, sehingga memperbesar kesempatan sembuh penderita," kata Edi.
Berbeda dengan kanker padat, leukemia yang merupakan kanker cair tidak mengenal stadium. Leukemia terbagi menurut kemampuan kambuh dan lamanya pengobatan. Kanker darah risiko tinggi memerlukan waktu pengobatan selama 2 tahun, dan berpeluang besar untuk kambuh sehabis 5 tahun. Sedangkan leukemia risiko rendah memerlukan waktu pengobatan kurang dari 1 tahun, dan berpeluang kecil untuk kambuh selama 5 tahun (masa survivor).
Pengobatan leukemia hampir sama dengan kanker lainnya, yang terdiri atas radioterapi, kemoterapi, dan operasi. Hasil pengecekan kanker darah bisa pribadi memilih jenis pengobatan yang diterima. Hal ini berbeda dengan kanker padat yang harus mengalami biopsi usai serangkain tes penegakan diagnosis, untuk memilih jenis pengobatan yang diterima.
Usai pengobatan, pasien harus melewati 5 tahun masa kontrol dengan durasi berbeda. Pada tahun pertama frekuensi kontrol lebih sering lantaran risiko kambuh lebih besar. Pada tahun pertama pasien harus kontrol 1-2 bulan sekali, lalu 2-3 bulan sekali di tahun kedua, yang dilanjutkan 3-4 bulan sekali pada tahun ketiga, 6 bulan sekali menginjak tahun keempat, dan 1 tahun sekali ketika tahun kelima.
sumber:
dogfirefly.blogspot.com
health.kompas
Kanker ini mengakibatkan komponen sel darah tidak berfungsi layaknya pada orang kebanyakan.
Penderita laukemia sanggup mengalami pendarahan yang keluar lewat gusi, lubang hidung, dan lubang telinga, sampai hanya berupa bintik merah. Tanda bintik merah relatif sama dengan demam berdarah, karenanya orangtua kerap tak mengetahui tanda-tanda kanker pada anaknya.
Meski tanda-tanda leukemia ada yang sama dengan demam berdarah, namun keduanya terang berbeda. Leukemia tidak bisa sembuh dengan obat untuk demam berdarah, walau sudah diobati dalam waktu yang lama.
Orangtua harus waspada kalau pengobatan demam berdarah yang rata-rata memerlukan waktu seminggu tak kunjung memberi hasil. Anak tetap saja pucat akhir produksi sel darah merah (eritrosit) menurun, demam yang masih naik turun lantaran kurangnya produksi sel darah putih (leukosit), dan pendarahan akhir turunnya produksi keping darah (trombosit).
Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada pabrik sel darah, yaitu sumsum tulang. Tanpa alasannya ialah yang jelas, produksi leukosit menjadi kurang dari 5 ribu. Selanjutnya produksi eritrosit menjadi kurang dari 12 dan trombosit maksimal hanya 150 ribu. Akibatnya, penderita leukemia kerap terlihat pucat, demam tak kunjung turun, dan mengalami pendarahan.
Gejala lain yang menyertai leukemia antara lain kejang, pembengkakan gusi, nyeri tulang, dan perut terlihat membesar. Bila kanker sudah menyebar sampai alat kelamin pada anak laki-laki, maka testis terlihat membesar dan keras.
Kanker darah sanggup diketahui lewat tes darah yang dilanjutkan dengan uji sumsum tulang. "Kalau sudah lewat waktu 7-10 hari sebaiknya segera cek darah dan uji sumsum tulang. Bila benar kanker maka bisa diobati sedini mungkin, sehingga memperbesar kesempatan sembuh penderita," kata Edi.
Berbeda dengan kanker padat, leukemia yang merupakan kanker cair tidak mengenal stadium. Leukemia terbagi menurut kemampuan kambuh dan lamanya pengobatan. Kanker darah risiko tinggi memerlukan waktu pengobatan selama 2 tahun, dan berpeluang besar untuk kambuh sehabis 5 tahun. Sedangkan leukemia risiko rendah memerlukan waktu pengobatan kurang dari 1 tahun, dan berpeluang kecil untuk kambuh selama 5 tahun (masa survivor).
Pengobatan leukemia hampir sama dengan kanker lainnya, yang terdiri atas radioterapi, kemoterapi, dan operasi. Hasil pengecekan kanker darah bisa pribadi memilih jenis pengobatan yang diterima. Hal ini berbeda dengan kanker padat yang harus mengalami biopsi usai serangkain tes penegakan diagnosis, untuk memilih jenis pengobatan yang diterima.
Usai pengobatan, pasien harus melewati 5 tahun masa kontrol dengan durasi berbeda. Pada tahun pertama frekuensi kontrol lebih sering lantaran risiko kambuh lebih besar. Pada tahun pertama pasien harus kontrol 1-2 bulan sekali, lalu 2-3 bulan sekali di tahun kedua, yang dilanjutkan 3-4 bulan sekali pada tahun ketiga, 6 bulan sekali menginjak tahun keempat, dan 1 tahun sekali ketika tahun kelima.
sumber:
dogfirefly.blogspot.com
health.kompas
0 Komentar untuk "Bintik Merah Menerangkan Sakit Apa Saja"