Orang Kurang Cerdik Yang Belum Pasti Kurang Cerdik Dalam Sebutan Jawa

Dalam tulisan  Empat hal yang dihentikan hilang dari manusia, salah satunya merupakan kewasisan. Tidak punya kewasisan atau kepandaian mempunyai arti bodoh. Bagaimana orang Jawa mengomentari insan yang ndeso ini? Dan apakah orang ndeso sungguh-sungguh tidak tahu apa-apa? Di bawah sanggup dibaca beberapa paribasan Jawa untuk dijadikan pertimbangan sebelum seseorang kita diagnosa "Bodoh" something like that.
 

1. BODHO KAYA KEBO

Saya tulis dalam Kebo (1) Bodho kaya kebo. Mengapa kerbau dianggap bodoh? Mungkin saking penurutnya, tuntutannya tidak neka-neka dan gerakannya lamban. Apakah orang yang seumpama ini seluruhnya sanggup kita katakan bodoh? Jangan-jangan mereka merupakan orang yang nerima.
 

2. UTEKE LANDHEP DHENGKUL

Ini juga sudah saya tulis dalam Ungkapan bahasa Jawa dengan “Dhengkul" Lutut kalau dilipat sudutnya tumpul. Kalau kita dibilang lutut masih lebih tajam dari otak, mempunyai arti kita ini tolol sekali. Dalam bahasa Jawa ada makian: Dhengkulmu! Maksudnya menghujat atas ketololan seseorang. Tetapi kini banyak orang salah memaki. Mengatakan “Dhengkulmu!” padahal bukan untuk langkah-langkah tolol yang ditangani seseorang.

Orang yang "uteke landhep dengkul" memang ndeso secara intelektual. Tetapi orang yang menggunakan kata "dhengkulmu" selaku makian, barangkali lebih ndeso lagi.
 

3. ORA POLO ORA UTEK
 
Polo artinya sama dengan otak. Kalau kita dibilang “ora polo ora utek” artinya kita dianggap amat tolol dan barangkali memang betul-betul tolol.
 

4. COBOLO MANGAN TEKI

Cobolo artinya ndeso sekali. Dahulu orang merendahkan diri dengan menyampaikan “kawula ingkang cobolo” Teki merupakan sejenis rumput. Kalau dibilang “cobolo mangan teki” tujuannya orang ndeso tidak patut makan nasi. Pantasnya makan rumput. Lalu siapa yang lazimnya makan rumput? Kasihanilah kerbau alasannya merupakan jawabnya merupakan “kerbau”.

Ada ceritera ihwal orang cerdik duduk-duduk di teras rumah pada malam hari ditemani pembantunya.  Orang cerdik itu menunjuk ke langit sambil berkata: “Planet Yupiter di atas kalau saya tembak dengan meriam dengan peluru yang kecepatannya tinggi, maka peluru itu gres akan mendarat di Yupiter sehabis 4000 tahun”. Pembantunya bertanya: “Lalu dosanya Yupiter apa tuan? Kok hingga ditembak dengan meriam? Kalau seumpama ini, yang bahu-membahu ndeso si tuan atau si pembantu?

Dalam ceritera di atas, si pembantu memang cobolo yang ora polo ora utek dan kalau punya otak barangkali landhep dhengkul. Tetapi si Tuan barangkali lebih ndeso lagi. Mengapa ia bicara ihwal Planet Yupiter terhadap pembantu yang tidak makan sekolahan.

 
5. BILULU TAHU, PINTER DURUNG NGLAKONI

Bilulu artinya bodoh. Maksudnya orang ndeso yang "sering melakukan" akan  lebih cerdik ketimbang orang cerdik yang "belum pernah melakukan". Kaprikornus orang ndeso tidak usah terlalu menyesal. Asal tekun dan sering menjalankan maka akan trampil. Kalau kita jadi pimpinan jangan meremehkan anak buah yang tidak cerdik namun sudah beberapa tahun menjalankan pekerjaan yang sama. Ia punya pengalaman atas pekerjaan yang beliau kerjakan.

Sebagai ilustrasi, tahun 1979 saya merupakan dokter Puskesmas di Maluku Utara, belum setahun lulus dokter. Adalah anak kecil yang megap-megap mulutnya alasannya merupakan lobang hidungnya kemasukan hewan kecil semacam lintah. Saya kesusahan menariknya dengan pinset. Pak Mantri (perawat) renta dengan hening mengambil sebotol eter (saat itu banyak di Puskesmas), beliau tuangkan di mangkuk, didekatkan ke hidung si anak. tak usang kemudian lintah pun jatuh. Senyum-senyum ia mengatakan: Ini ilmu pengalaman saja, Pak Dokter.
 

6. KENCANA KATON WINGKA

Kencana: emas; Wingka: gerabah. Maksudnya tampilan tidak seberapa padahal orang ini hebat. Bisa saja tampil seumpama orang ndeso padahal amat pandai. Hati-hati kalau ketemu orang seumpama ini.

Ada satu ceritera pendukung: Seorang dari desa heran menyaksikan gedung besar yang sedang dibangun di kota. Ia mengajukan pertanyaan terhadap orang kota yang melalui didekatnya: “Nuwun sewu, rumah ini untuk apa to mas, kok besar amat”

Si orang kota menjawab, namun sengaja diplesetkan: “Mau dijadikan rumah sakit jiwa, untuk memuat orang-orang absurd dari desa".

Si orang desa mengangguk-angguk: “Rasanya cukup mas, kalau untuk memuat orang desa yang gila. Tapi ..... kalau untuk memuat orang absurd dari kota apa ya cukup?” Si orang desa tertawa, si orang kota terperangah.

Kira-kira orang desa ini tergolong kelompok “cobolo mangan teki” atau “kencana katon wingka?”
 

LIDING DONGENG

Jangan suka merendahkan sesama manusia. Salah-salah kita sanggup menjadi lebih rendah dari orang yang rendah itu gara-gara ucapan kita sendiri (IwMM)

TULISAN TERKAIT: ORANG-ORANG BODOH DALAM PARIBASAN JAWA

Related : Orang Kurang Cerdik Yang Belum Pasti Kurang Cerdik Dalam Sebutan Jawa

0 Komentar untuk "Orang Kurang Cerdik Yang Belum Pasti Kurang Cerdik Dalam Sebutan Jawa"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)