Alon-Alon Waton Klakon

Ungkapan ini dipahami nyaris siapa pun meskipun bukan orang Jawa. Sama dengan peribahasa Indonesia, Biar lambat asal selamat. Dalam bahasa Inggris pun ada “Better late than never”. Yang jadi duduk kasus adalah, pengertiannya yang salah. Baik orang yang berbahasa ibu “Jawa” maupun “bukan Jawa” menangkapnya sama. “Telat gak apa-apa, pokoknya sampai. Kalau diluruskan, malah yang salah yang berupaya meluruskan. Sudah kadung jadi “salah kaprah”.

Pengertian “alon-alon” disini mengandung unsur hati-hati, tidak grusa-grusu dan sarat kecermatan (Deduga, Prayoga, Watara dan Reringa).Pada jaman serba cepat ini jikalau kita terlihat alon-alon, niscaya dicela banyak orang. Padahal dalam kealon-alonan ini, target waktu niscaya sudah dipertimbangkan (Baca juga posting: Tata, titi, tatas, titis).

Pada jaman kini memang orang yang kelihatan melakukan pekerjaan cepat yang memperoleh pujian. Dikerjakan cepat, simpulan cepat, padahal beberapa bulan lalu ternyata kesannya juga cepat rusak. Orang melakukan pekerjaan cepat belum pasti orang aneh kerja. Mungkin saja ia tidak cepat mengawali sehingga dikejar dead line. Dalam posting: Nguler Kambang dan Kebat Keliwat sudah saya bicarakan. Awalnya alasannya yakni dianggap “Belanda masih jauh” kita tenang-tenang, “nguler kambang”. Ketika waktunya sudah dekat, kita lakukan cepat-cepat (kebat). Hasilnya memang simpulan tapi ada yang kelewatan.

Pengertian “alon-alon” di sini jangan disamakan dengan “nguler kambang”.Tidak ada sebutan “nguler kambang waton kelakon”. Orang yang nguler kambang niscaya tidak kelakon. Adapun “kelakon” dari hasil “alon-alon” yakni “kelakon” yang “slowly but sure”, alon-alon yang efisien, efektif dan akuntabel, sanggup dipertanggung-jawabkan. (IwMM).

Related : Alon-Alon Waton Klakon

0 Komentar untuk "Alon-Alon Waton Klakon"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)