Laboratorium Berjalan Uji Kereta Api
Karya BPPT
Karya BPPT
Kereta api selaku fasilitas transportasi massal paling efisien tak ubahnya fasilitas transportasi lain yang juga memerlukan uji kelaikan jalan. Pengujian satu rangkaian dengan dengan rata-rata sembilan gerbong milik PT Kereta Api (Persero) secara manual seumpama dijalankan selama ini menyantap waktu satu hingga dua minggu. Namun, hal itu sekarang sanggup direduksi drastis menjadi cuma satu jam dengan laboratorium berlangsung uji kereta api karya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
“Laboratorium berlangsung itu diberi nama Fudika atau Fasilitas Uji Dinamis Kereta Api. Ketika digunakan, Fudika digandengkan dengan rangkaian kereta api yang sedang berlangsung dengan setiap gerbong diberi perlengkapan sensor,” kata Samsul Kamar, periset pada Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT.
Dalam satu rangkaian kereta api yang sedang diuji itu minimal pada setiap gerbong dipasang tujuh perlengkapan sensor tersebar di lantai, bogie dan roda. Sebanyak tujuh parameter diuji meliputi tiga parameter gerakan vertical-horizontal, tiga parameter pengeraman dan satu parameter kecepatan. Hasil sensor sanggup dikenali secara saat itu juga (realtime) pada layar monitor computer di ruang pengendalian pengujian.
Perangkat komputer selanjutnya berfungsi menyimpan data yang hendak dimanfaatkan untuk aktivitas analisis para pengambil kebijakan. Untuk itulah, Fudika menawarkan ruang rapat dan ruang bengkel kerja (workshop).
Yang dihasilkan dari pengujian tersebut adalah,
1. Uji Statis, yang berbincang :
• Waktu pengisian dan pelepasan udara tekan pada main reservoir dan abar
• Pengujian tingkat kebocoran udara tekan pada “pipe line”
• Pengujian dimensi (ukuran kereta)
• Berat kereta
2. Uji Dinamis, yang berbincang :
• Jarak pengereman dan waktu pengereman
• Getaran vertical dan horozintal
• Temperatur alas roda
Source:
Kompas, 22 Mei 2009
0 Komentar untuk "Ka Fudika"