Salah satu pemahaman “cacak” dalam bahasa Jawa yakni “mencoba. Sedangkan pemahaman “kalah” dan “menang” disini yakni “hasil”, apakah “sukses” atau “gagal”. Secara keseluruhan pemahaman “Kalah cacak menang cacak” adalah. “Apapun hasilnya, kita mesti menjajal melakukannya”. Jangan Cuma “sedhakep marikelu” sebab “awang-awangen” dengan apa yang hendak terjadi nanti.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui insan yang tidak melaksanakan apa-apa dengan aneka macam alasan. Banyak dokter muda usia yang maju mundur jikalau ditawari penempatan di pedalaman. Orang bau tanah yang barangkali “sayang anak” pada biasanya akan mendukung keraguan anaknya dengan mengatakan: “Sudahlah cari kerja apa saja disini, yang penting kumpul”. Mungkin juga mau ditambah “mangan ora mangan waton kumpul” namun tidak jadi. Mana ada orang kumpul tidak makan.
Orang bau tanah lainnya mungkin pendapatnya beda. Ia akan menasihati anaknya. “Semua kan mesti dilakoni dahulu to nak. Kalau belum dijalani dari mana kita tahu disana sengsara. Sengsara atau tidak itu kan kita sendiri yang bikin. Ayo, Bismillahirrohmanirrohim .... Kalah cacak menang cacak”.
Sebenarnya tidak ada pitutur Jawa yang memerintahkan kita berhenti sebelum mencoba. Jiwa “trial and error” telah kita miliki sejak dulu. Hanya saja sifat tidak mau menjajal juga telah ada sejak jaman dulu. Plato dalam “The Republic” berceritera tentang penghuni goa yang terfiksasi dalam “comfort zone”nya di dalam goa. Seorang yang terikat dalam “comfort zone” jadi ogah keluar, sebab di luar sana niscaya banyak hal gres yang mesti beliau hadapi dengan langkah-langkah yang berlainan dengan apa yang selama ini beliau lakukan di habitatnya yang kini ini.
Semangat “Kalah cacak menang cacak” mesti kita pelihara, jangan hingga dibenamkan oleh keraguan. Di bawah ini yakni beberapa kutipan ucapan orang-orang terkemuka dan berhasil selaku pembanding:
- Do the one thing you think you cannot do. Fail at it. Try again. Do better the second time. The only people who never tumble are those who never mount the high wire. This is your moment. Own it. (Oprah Winfrey, entertainer)
- You'll never do a whole lot unless you're brave enough to try. (Dolly Parton, Penyanyi Country)
- I'll try anything once, twice if I like it, three times to make sure. (Mae West, Aktris)
- Unless you try to do something beyond what you have already mastered, you will never grow. (Ralph Waldo Emerson, Penyair)
- Move out of your comfort zone. You can only grow if you are willing to feel awkward and uncomfortable when you try something new. (Brian Tracy, Penulis)
- So what do we do? Anything. Something. So long as we just don't sit there. If we screw it up, start over. Try something else. If we wait until we've satisfied all the uncertainties, it may be too late. (Lee Iacocca, Pebisnis)
- Our greatest weakness lies in giving up. The most certain way to succeed is always to try just one more time. (Thomas A. Edison, Penemu)
- You don't know what you can get away with until you try. (Colin Powell, Negarawan, Jenderal)
- It is common sense to take a method and try it. If it fails, admit it frankly and try another. But above all, try something. (Franklin D Roosevelt, Negarawan, Presiden)
Jadi orang-orang berhasil mulai dari entertainer, Penyanyi, Penyair, Penulis, Pebisnis, penemu, hingga Jenderal dan Presiden pendapatnya sama dengan kita: “Kalah cacak menang cacak”. Oh ya, “kalah cacak menang cacak” samasekali bukan “bonek”. Tetap mesti dengan Deduga, Prayoga, Watara dan Reringa. Tetapi jangan berhenti begitu menyaksikan tingginya gunung yang mesti didaki. (IwMM).
0 Komentar untuk "Kalah Cacak Menang Cacak Vs Comfort Zone"