Kekudhung Walulang Macan



 
Kudhung: Kerudung; Walulang: Kulit. Terjemahannya: Berkerudung kulit harimau. Maksudnya yakni orang yang berlidung dibalik nama seseorang yang disegani. Masalahnya yakni belum pasti jikalau orang yang disegani tersebut tahu jikalau namanya digunakan untuk berlindung. Dan celakanya nama tersebut dimanfaatkan untuk mendustai atau memaksakan kehendak.

Penyakit sikap ini dari dahulu sudah ada. Orang yang dipinjam namanya juga tidak tanggung-tanggung. Mulai dari pejabat terendah hingga paling tinggi, mulai dari tokoh penduduk di kampung hingga di tingkat nasional. Obyeknya juga macam macam: memasarkan minta sumbangan, permohonan seminar, berbincang produk, mengelola perijinan apa saja, meminta proyek, penempatan kiprah dan lain-lain. Senjata yang dibawa juga macam-macam: Kartu nama pejabat, foto dia bareng pejabat, surat edaran pejabat sekaligus kepandaian bicara halus setengah memaksa.

Manusia “kekudhung walulang macan” ini cukup meresahkan, baik yang kedatangan maupun yang dipinjam namanya. Sehingga banyak yang melaporkan terhadap yang berwajib dan pejabat yang dipinjam namanya kebanyakan menghasilkan surat edaran yang pada pokoknya menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar. Tetapi edaran boleh beredar penipu tetap mengincar.

Pernah terjadi pada jaman HP belum ada, seorang mengaku Brigjen Pol X menelpon saya. Mengatakan bahwa saya terpilih mengikuti pelatihan kepemimpinan. Tetapi perlu menolong ongkos dua juta untuk ini itu. Batin saya ini niscaya tidak betul. Kalau penduduknya mengaku Brigjen bagi saya masih simpel mengatasinya. Saya tanya posisi dimana kini Jenderal? Alhamdulillah dia bilang selaku Pati di Mabes Polri. Langsung saya tembak dengan “Salam saya untuk Pak Wakapolri, ia satu embah dengan saya”. Langsung mengkeret dia. Kira-kira dia bukan polisi terlebih jenderal. Yang begini  masih tergolong skala kecil dan cuma jualan undangan.  Kadang-kadang ada yang begitu beraninya menggunakan nama Presiden dan tidak sekedar jual undangan.

Dalam perjalanan waktu sayapun menjadi pejabat juga di tingkat propinsi. Dan saya tidak tahu jikalau nama saya juga cukup top untuk dipinjam buat mendustai para dokter. Mulai dokter lazim di Puskesmas hingga dokter seorang jago di rumah sakit besar, mulai yang cuma bergelar “dr” di depannya hingga yang bergelar “Prof DR” dr di depan dan sederet gelar di belakang namanya. Intinya para “calon tertipu” akan memperoleh peran serta alat atau dipanggil pelatihan ke luar negeri, duit akan ditransfer namun pajaknya supaya disetor dahulu ke nomor rekening tertentu.

Ketika diberitahu bahwa nama saya disalahgunakan, dikala itu saya malah ketawa-ketawa senang. Bukankah saya sudah jadi macan, dan kulit saya dipinjam? Mulailah saya kebakaran jenggot walau tidak memiliki jenggot di saat seorang dokter memaki-maki saya di telepon, menuntut pertanggungjawaban alasannya yakni dia sudah setor dua juta tiga bulan lalu. Buru-buru buat edaran walau saya percaya keuntungannya tidak terlampau besar. Peminjaman nama gres berhenti setelah mutasi. Maaf, bukan berhenti, cuma pindah ke pengganti. (IwMM)

Related : Kekudhung Walulang Macan

0 Komentar untuk "Kekudhung Walulang Macan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)