Serat Wulang Reh: Orang “Nggunggung” Pasti Ada Maunya


Pada goresan pena Serat Wulangreh: Jangan jadi orang gunggungan sudah diterangkan bahwa “ngunggung” merupakan sikap suka memuji yang berlebihan. Dasanama lain masih dalam bahasa Jawa juga merupakan “Ngumpak” atau "mbombong". 

Sri Susuhunan Pakubuwana IV tampaknya amat gemas dengan orang “gunggungan” sehingga dibilang kalau sudah dipuji-puji badannya membesar menyerupai bisul mau pecah .... yen den gunggung muncu-muncu, kaya wudun meh mecothot (Pupuh Gambuh, bait ke 12)

Terhadap orang yang suka “nggunggung” Sri Susuhunan makin menjadi-jadi geregetennya. Dalam Pupuh Gambuh bait ke 15 di bawah disebutkan:


Terjemahan bebasnya:

Orang menyerupai itu tidak layak bersahabat dengan orang besar, tak urung akan menuntun ke perbuatan tidak baik, tapi ada yang pantas, orang menyerupai tu sepatutnya digiling. (dheplok: menumbuk atau menggiling dengan alu atau “pipisan” hingga halus)
 
Mengapa orang yang suka "nggunggung" layak didheplok?  Pada Pupuh Gambuh bait ke 13 disebutkan:


 

Terjemahan bebasnya:

Orang yang senantiasa nggunggung, pamrihnya cuma sepele, cuma untuk kenyangnya perut, mengkilatnya bibir dan basahnya kerongkongan. Memberi (pujian) dengan pamrih merupakan perbuatan insan yang jelek.

Catatan: (Ruba - Reruba: merupakan memberi dengan pamrih pribadi. Termasuk memberi kebanggaan dengan pamrih)
Perilaku “nggunggung” kebanyakan ditujukan pada orang yang lebih tinggi kedudukannya, minimal setingkat. “Nggunggung” terhadap orang yang berkedudukan lebih tinggi tergolong perbuatan ngathok. Bila kita pejabat, hati-hati. Jangan hingga menjadi pejabat yang gunggungan. Nggunggung sesama kawan dekat dengan tujuan mengerjai merupakan permainan sehari-hari. Jangan lupa pula kalau kita merupakan “orang tua” jangan hingga secara tidak sadar mendidik anak kita menjadi bocah yang gunggungan. Kita sering mengerjakan itu.
Kepada orang yang suka nggunggung selain Sri Susuhunan memarahi dengan menyampaikan ..... nanging ana pantesipun, wong mangkono didhedheplok beliau juga memberi pitutur dalam Pupuh Gambuh bait ke 17:

Terjemahan bebasnya:
Kamu jangan begitu, kelakuan yang menyerupai itu akan dikenang dan ditandai, oleh teman, sanak dan saudara, tidak akan ada yang percaya.

Ya, pada karenanya orang yang suka nggunggung akan dijauhi dan dikucilkan dari pergaulan (IwMM)

Related : Serat Wulang Reh: Orang “Nggunggung” Pasti Ada Maunya

0 Komentar untuk "Serat Wulang Reh: Orang “Nggunggung” Pasti Ada Maunya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)