Jangan Cuma Mengutuk Dan Kesadaran Tugas Kepengasuhan Di Zaman Now

Credit photo: Pixabay
ANAK merupakan anugerah dari Tuhan. Mereka merupakan penyejuk mata sekaligus penghibur hati kedua orangtuanya. kehadirannya mengalirkan kebahagiaan dan rasa syukur.

Mendidik belum dewasa dengan baik merupakan keharusan yang mesti ditunaikan orangtua dan merupakan hak yang mesti diterima oleh mereka.

Mendidik anak-anak, dengan didikan yang baik, merupakan keperluan dasar. Mengajarkan padanya budpekerti agar kelak menjadi generasi yang memiliki adab yang mulia. 

Ajarkan padanya nilai-nilai mendasar wacana agama dan moral agar anak memiliki pegangan dalam hidupnya. Dengan demikian kelak remaja beliau tidak berlangsung di paras bumi dengan meraba kehidupan. Ajak mereka mengasihi ilmu agar kelak memiliki lentera dan perjalannya.

Kenalkan mereka pada sosok pola insan yaitu para orang-orang andal menyerupai Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, atau mengenalkannya dengan figur menyerupai Nabi Isa yang sarat kasih. Agar bisa menuntut ilmu menjadi insan yang hidupnya menenteng manfaat. Kenalkan padanya tokoh-tokoh heroik agar idolanya kelak tidak mengekor pada figur yang salah.

Angkatlah tangan menengadah ke langit, mendoakan keberkahan dan kebaikan padanya agar kelak belum dewasa kita menjadi generasi yang besar lengan berkuasa bukan cuma fisik, namun juga besar lengan berkuasa dalam keimanan serta berakhlak mulia.

Wahai ibu engkau merupakan madrasah permulaan bagi anak-anakmu. Bagaimana dan menyerupai apa engkau padanya itulah yang terdapat dalam dirinya. Tugasmu sungguh bikin kecapekan tetapi percayalah, dalam tiap keikhlasan uluran tanganmu dalam mengasuh dan mendidik mereka, ada nirwana menantimu.

Wahai para ayah, tanggung jawab utamammu merupakan keluargamu. Pengaruh pesan-pesanmu mungkin bisa menembus hingga ke ratusan atau jutaan hati orang-orang, tetapi yang utama merupakan seruanmu dan pembinaanmu terhadap keluargamu.

Ayah, dalam sejarah, ada dua ayah yang cukup fenomenal dan kisahnya sungguh dipahami mereka merupakan Ibrahim yang memiliki dua putra dan keduanya merupakan nabi. Serta nabi Nuh yang berdakwah ratusan tahun dengan pengikut yang sedikit, tetapi istri dan anaknya tak menikmati indahnya hidayah.

Wahai Ayah, ini bukan dongeng perbandingan alasannya merupakan kedua Nabi Allah tersebut memiliki keunggulan masing-masing, tetapi dongeng ini memiliki banyak ibrah, ke mana engkau akan bawa keluargamu.

Wahai Ayah, bebanmu sangatlah besar. Tanggung jawab ke keluargamu tak cuma terbatas pada hal nafkah. Namun engkau punya keharusan mendidik istri dan anak-anakmu. Pelanggaran yang mereka laksanakan ada dalam tanggunganmu. Sungguh hal itu berat apabila tak mendatangkan Allah dalam tiap langkahmu.

Semoga kita yang bergelar orangtua dimudahkan dalam segala urusan, khususnya dalam mendidik generasi kita di zaman now. Zaman yang sarat dengan tantangan dan fitnah. Namun kiprah kita bukan mengutuk zamannya, tetapi bagaimana kita bisa menenteng diri dengan baik.

Selamat menjadi orang bau tanah yang cerdas, mendidik dengan bahagia, bercita-cita menjangkau surga.
Sumber https://www.parentnial.com/

Related : Jangan Cuma Mengutuk Dan Kesadaran Tugas Kepengasuhan Di Zaman Now

0 Komentar untuk "Jangan Cuma Mengutuk Dan Kesadaran Tugas Kepengasuhan Di Zaman Now"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)