Pendidikan Integral Berbasis Tauhid Dan Pembicaraan Dengan Anak

SEBAGAI orangtua bijaklah dalam mendidik anak. Kenalilah masanya kapan ia mesti diperintah dan kapan ia mesti diajak untuk berdialog dan diskusi.

Memahami pentingnya keadaan ini biar kiranya anak mendapat mencicipi legalisasi dari orangtua, bahwa ia bukan lagi anak kecil. Dia telah dapat menjadi salah satu penentu bagi masa depannya.

Pixabay/ Free-photos

Dengan membangun pembicaraan orangtua dengan anak maka akan terbangun jugalah harmonisasi antar keduanya.

Anak yang telah cukup siap untuk berdialog ia telah matang secara nalar maka ia tidak siap lagi diperintah tanpa meminta pendapatnya.

Maka Nabi Ibrahim sebenarnya bisa saja meminta dengan nada memaksa terhadap Ismail untuk menyembelihnya selaku persembahan terhadap Allah.

Tapi Ibrahim tidak melakukkan itu ia justru membangun pembicaraan pada tataran yang sebenarnya tak mungkin mereka berdua bisa untuk hadapi soal itu.

Ibrahim bisa saja misalnya menyampaikan ini tentang perintah Allah, ini wahyu, siap tak siap perintah mesti dilakukan tak perlu ada pembicaraan untuk sesuatu yang qot'i.

Tapi Ibrahim ia seorang ayah yang juga ditempa oleh wahyu, ia disediakan untuk suatu uswah bagi penghuni bumi difirmankan oleh Allah dalam kitabnya, termaktub dalam surah Al-Mumtahanah surah ke 60 ayat ke 4.

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِىٓ إِبْرَٰهِيمَ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ
"Sungguh pada diri Ibrahim Alahissalam terdapat suri tauladan yang bagus dan terhadap orang-orang yang bersamanya"

Maka tengoklah pembicaraan dua manusia beradab. Seorang anak yang berialog dengan ayahnya dengan kata yang membangkitkan dalam Al-Qur'an suatu pembicaraan abadi sepanjang masa diabadikan Allah dalam Qur'an Surah Ke 37 Ash-Shaffat ayat 102.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ
Saat nalar anak itu mulai berfungsi untuk menangkap perintah dan larangan maka,

 قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ
Ibrahim kemudian berkata terhadap anaknya bahwa sebenarnya saya melihat di dalam mimpiku bahwa saya menyembelihmu.

 فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰۚ
 Maka apa pendapatmu tentang mimpi itu wahai anakku?

قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ
Ismail berkata, Dengan sarat cinta pada ayah yang hendak menyembelihnya dengan kata "Wahai ayahku laksanakan apa yang ditugaskan padamu"

 سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Niscaya engkau akan dapati diriku tergolong orang-orang yang sabar...

Allahu Akbar, inilah sejatinya pendidikan integral berbasis Tauhid.

NASER MUHAMMAD
Sumber https://www.parentnial.com/

Related : Pendidikan Integral Berbasis Tauhid Dan Pembicaraan Dengan Anak

0 Komentar untuk "Pendidikan Integral Berbasis Tauhid Dan Pembicaraan Dengan Anak"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)