Pengembangan Muatan Setempat Kurikulum Merdeka (Bag. 2)

RUANG LINGKUP MUATAN LOKAL

A. Pengembangan Potensi Muatan Lokal

Sebagaimana dipahami, bahwa wilayah negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari  bermacam-macam budaya, suku, agama, budbahasa istiadat, dan bahasa daerah. Secara geografis Indonesia juga berisikan ribuan pulau serta banyak sekali kondisi kehidupan masyarakat seperti kawasan terpencar, terpencil, terisolir, pinggiran, perkotaan, dan sebagainya. Kondisi yang bermacam-macam tersebut dikemas dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, melahirkan kehidupan yang bermacam-macam tetapi tetap dalam satu kesatuan yang harmonis.


1. Keragaman Potensi
Indonesia mempunyai aneka ragam potensi dan kesanggupan daerah/masyarakat yang sangat  mungkin berlainan antara satu kawasan dengan kawasan lain. Di samping dipengaruhi oleh  kondisi yang secara alami memang berbeda, keragaman potensi tersebut juga  dipengaruhi oleh kondisi sumber daya insan yang ada. Oleh alasannya merupakan manusia memiliki sifat inovatif, berubah, dinamis, dan mempunyai tujuan hidup yang lebih baik, maka  perkembangan dan perkembangan global juga sungguh berpeluang mensugesti kondisi alam dan masyarakat. Pada dasarnya sebuah daerah/masyarakat tidak dapat menutup diri terhadap era globalisasi sehingga amat mungkin terjadi perubahan. Kondisi yang terakhir ini, akan  mensugesti lahirnya potensi-potensi yang baru/berkembang dari sebelumnya yang tidak  ada/belum berkembang, baik dalam lingkungan keluarga, penduduk maupun sekolah.

Dengan kata lain, kondisi (potensi) secara garis besar dibagi menjadi dua, yakni potensi  dikarenakan sudah ada dan secara alami ada, umpamanya potensi wilayah pantai, pegunungan,  pedalaman, pedesaan, dan perkotaan; dan potensi yang “diadakan” atau dikembangkan  alasannya merupakan permintaan atau efek eksternal, misalnya: seni, olahraga, dan teknologi.


Berdasarkan pemahaman di atas, maka secara lazim sanggup dirinci beberapa kondisi  (potensi) pada sebuah kawasan atau penduduk yang terbentuk dari potensi alami dan potensi yang diadakan. Di antara potensi yang diadakan sanggup berupa: potensi keagamaan dan budpekerti mulia, potensi kewarganegaraan dan kepribadian, potensi ilmu pengetahuan dan teknologi, potensi estetika dan seni budaya, potensi jasmani, olahraga dan kesehatan, potensi lingkungan, dan potensi lainnya.


2. Potensi Lokal

Pengertian “lokal”, dalam pembahasan ini merupakan sebuah lingkungan wilayah tertentu atau dengan batasan tertentu atau sebuah kawasan tertentu. Pengertian setempat ditinjau dari sudut pandang lingkungan tertentu, maka sanggup tergolong lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan yang lain yang secara kelembagaan mempunyai sistem organisasi dan jaringan yang teratur atau tersistem yang secara yuridis diakui keberadaannya. Pengertian setempat ditinjau dari sudut pandang geografis merupakan suatu wilayah kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi yang seluruhnya itu merupakan bagian dari keseluruhan wilayah nasional sebuah bangsa.

Dengan demikian, sebuah potensi setempat yang ada dalam ranah “lingkungan” dapat sekaligus juga bisa merupakan potensi dalam ranah kewilayahan. Sebagai contoh, potensi setempat yang ada dalam lingkungan sekolah, merupakan dimana sekolah tersebut berada dalam sebuah wilayah tertentu, maka potensi tersebut sanggup juga disebut sebagai potensi setempat pada sebuah sekolah di wilayah yang bersangkutan. Untuk kepentingan tersebut, maka yang dimaksud dengan “potensi lokal” merupakan potensi yang ada di suatu sekolah dan sekaligus juga berada dalam sebuah wilayah tertentu.


3. Karakteristik Umum Muatan Lokal yang Unggul

Secara alami, potensi-potensi sebuah kawasan atau penduduk ada yang bersifat (1) kurang/tidak potensial, (2) potensial (biasa saja), dan (3) sungguh potensial. Suatu potensi disebut sungguh potensial apabila potensi tersebut mudah dikembangkan, banyak dukungan, peluangnya sungguh bagus/banyak keuntungan, dan mempunyai keistimewaan tertentu yang jarang atau tidak dimiliki oleh kawasan lain.

Secara umum, sebuah potensi dibilang unggul apabila mempunyai ciri-ciri antara lain:

a. mempunyai nilai lebih;
b. mempunyai pesona banyak orang;
c. berharga lebih untuk kehidupan;
d. minimal pengaruh negatifnya apabila dikembangkan;
e. akhirnya sanggup diraih dengan prestasi maksimal;
f. bisa menampilkan faedah dalam banyak sekali bidang (pendidikan, ekonomi, sosial, pribadi, kecerdikan pekerti/akhlak mulia, ipteks (ilmu wawasan teknologi dan seni), keagamaan, dan sebagainya);
g. diakui oleh penduduk lain (lokal, nasional, atau internasional).

4. Potensi Keunggulan Lokal

Dalam kerangka tanggung jawab secara moral dan material, maka banyak sekali potensi  (terlebih yang unggul) wajib dilestarikan dan dikembangkan mudah-mudahan bisa berprestasi baik tingkat lokal, nasional maupun internasional lewat banyak sekali cara, seni administrasi atau lainnya dan salah satunya merupakan lewat pendidikan.

Tuhan sudah membentuk dan menganugerahkan kesanggupan terhadap umatnya dengan  berbeda-beda kondisi, mudah-mudahan insan saling menghargai, damai, gotong royong, rukun, dan mau untuk mengganti nasib lewat upaya-upaya sesuai kehendak-Nya. Anugerah tersebut mempunyai banyak sekali potensi yang sanggup menampilkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat nantinya. Dengan kata lain, potensi yang diterima umat manusia harus disyukuri dan dioptimalkan untuk kemakmuran insan itu sendiri.


Seperti diterangkan di atas bahwa keragaman potensi kawasan bisa secara alami atau memang perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi berpotensi. Variasi potensi kawasan sungguh dipengaruhi oleh banyak sekali hal, yakni faktor geografi, demografi, agama, budaya, sosial, lingkungan, perkembangan ipteks, dan sebagainya. Dengan demikian lebih lanjut akan sungguh memungkinkan terjadi kombinasi potensi yang tinggi pula. Maksudnya, makin banyak atau makin aneka ragam yang mensugesti atau menentukan potensi daerah, maka akan makin banyak jenis potensi pada sebuah daerah.


Setiap potensi setempat tidak seluruhnya merupakan potensi yang unggul. Suatu potensi lokal disebut unggul mesti menyanggupi banyak sekali standar tersebut di atas, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Berikut ini diterangkan perihal potensi keistimewaan setempat atau potensi setempat yang unggul ditinjau dari banyak sekali kalangan potensi selaku berikut:

a. Bidang keagamaan dan budpekerti mulia, misalnya: pendalaman, pengkajian, dan pengamalan keagamaan serta pembinaan, pengembangan, dan pembentukan insan berakhlak mulia.

b. Bidang kewarganegaraan dan kepribadian, misalnya: (1) pembinaan, pendalaman,  pengkajian, dan pengamalan Pancasila, (2) ketaatan warga sekolah terhadap norma atau peraturan yang ada.


c. Bidang estetika, seni dan budaya, misalnya: pembinaan, pendalaman, pengkajian, apresiasi, kreasi, dan pelestarian banyak sekali seni dan budaya daerah.


d. Bidang ilmu pengetahuan, sains dan teknologi, misalnya: pembinaan, pendalaman,  pengkajian, penelitian, diversifikasi, refleksi, dan penerapan dalam kehidupan ataupun untuk pengembangan ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi itu sendiri. Potensi keistimewaan setempat yang tergolong dalam bidang ini merupakan sungguh luas, yaitu sanggup diterangkan dari faktor geografis, sosial, ekonomi, dan lain-lain.


e. Potensi keistimewaan setempat atau potensi setempat yang unggul di sekolah pada suatu wilayah tertentu yang secara geografis berbeda, maka akan melahirkan suatu potensi keistimewaan setempat yang berlainan pula, misalnya:

  1. Potensi keistimewaan setempat kawasan pertanian atau perkebunan sanggup melahirkan suatu potensi atau sanggup dikembangkan sebuah potensi tentang: agropolitan pertanian, kecerdikan daya pertanian/tanaman hias, observasi dan pengembangan benih dan varitas pertanian, dan sebagainya.
  2. Potensi keistimewaan setempat kawasan peternakan sanggup melahirkan sebuah potensi atau sanggup dikembangkan sebuah potensi tentang: kecerdikan daya banyak sekali ternak (burung walet, sapi, kambing, dan sebagainya), pengembangan akomodasi budi daya ternak atau observasi terkait.
  3. Potensi keistimewaan setempat kawasan perikanan sanggup melahirkan sebuah potensi atau dapat dikembangkan sebuah potensi tentang: kecerdikan daya perikanan dari berbagai jenis ikan, observasi dan pengembangan bibit ikan, pengembangan akomodasi budi daya, pengembangan pangan, pemanfaatan hasil, dan acara terkait lainnya.
  4. Potensi keistimewaan setempat kawasan pertambangan (tambang emas, watu bara, timah,  mangan, dan lain-lain) sanggup melahirkan sebuah potensi atau sanggup dikembangkan  sebuah potensi tentang: teknik atau cara penambangan, akomodasi penambangan,  observasi jenis tambang, pelestarian lingkungan pertambangan, dan sebagainya.
  5. Potensi keistimewaan setempat kawasan kelautan (nelayan) sanggup melahirkan suatu potensi atau sanggup dikembangkan sebuah potensi tentang: teknik atau cara menangkap ikan, pengembangan akomodasi nelayan, kecerdikan daya ikan tambak, penelitian, pelestarian lingkungan pantai, dan sebagainya.
  6. Potensi keistimewaan setempat atau potensi setempat yang unggul di sekolah pada suatu wilayah tertentu ditinjau dari bidang jasmani, olahraga dan kesehatan. Antara lain: pembinaan, pendalaman, apresiasi, kreasi, dan pengamalan olahraga untuk berprestasi maupun untuk dipraktekkan dalam kehidupan.
B. Lingkup Muatan Lokal
Lingkup muatan setempat berupa potensi dan keunikan setempat yang terkait dengan:
  1. Seni budaya, contohnya: bahasa daerah, tari, dan busana adat
  2. Prakarya, contohnya: kerajinan, ukir, anyam, dan batik
  3. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan contohnya: permainan tradisional dan   olahraga tradisional
  4. Teknologi, contohnya: teknologi pertanian, perikanan dan kemaritiman
C. Bentuk dan Strategi Penyelenggaraan Muatan Lokal
Bentuk penyelenggaraan muatan setempat yang dikembangkan oleh pemerintah daerah  (provinsi atau kabupaten/kota) sesuai dengan kewenangannya dan/atau satuan pendidikan
dapat berbentuk:

1. Muatan Lokal selaku Materi Terintegrasi dengan Mata Pelajaran

Yaitu muatan setempat yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan secara terintegrasi  dengan muatan inti atau nasional, dalam mata pelajaran tertentu yang tergolong dalam  kelompok B pada struktur kurikulum, yakni Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Prakarya. Muatan setempat sanggup diberikan selaku bagian dari mata pelajaran tersebut dengan menggunakan waktu yang sudah ditawarkan bagi mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian, muatan setempat dipakai untuk menerjemahkan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi mudah-mudahan lebih relevan dengan minat mencar ilmu dan lebih efektif dalam meraih tujuan nasional.

2. Muatan Lokal selaku Mata Pelajaran yang Berdiri Sendiri

Yaitu muatan setempat yang diselenggarakan tersendiri. Muatan setempat dalam kurikulum dapat menjadi mata pelajaran yang bangun sendiri kalau tidak memungkinkan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang ada (mata pelajaran Kelompok B pada struktur kurikulum). Muatan setempat selaku mata pelajaran yang bangun sendiri dapat diberi alokasi waktu 2 (dua) jam pelajaran. Misalnya, mata pelajaran Bahasa Daerah, Kerajinan Ukir, atau Kerajinan Batik.

3. Muatan Lokal selaku Kegiatan Ekstrakurikuler

Yaitu muatan setempat yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan di luar kegiatan belajar mengajar. Muatan setempat sanggup juga diberikan selaku acara ekstrakurikuler. Kompetensi dan materi pembelajaran muatan setempat yang dihidangkan dalam pembelajaran ekstrakurikuler sanggup dituangkan dalam tutorial program ekstrakurikuler. Penetapan kompetensi dan materi pembelajaran ektrakurikuler dilakukan lewat lembaga musyawarah sekolah atau workshop dengan tetap mendasarkan pada pengembangan kompetensi perilaku spiritual, perilaku sosial, pengetahuan,
dan kemampuan berhubungan dengan substansi yang dijadikan acara ekstrakurikuler.

D. Dokumen Perangkat Pembelajaran

Dokumen lingkup muatan lokal, baik yang menjadi bab mata pelajaran maupun berupa
mata pelajaran yang bangun sendiri sedikitnya terdiri atas:
1. Kompetensi Dasar yang mengacu pada kompetensi inti
2. Silabus yang menampung pembelajaran dengan banyak sekali model (saintifik, project- based
learning, problem-based learning, inquiry/discovery learning) dan analisa otentik.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Download Panduan: (Unduh disini)
Selanjutnya: Pengembangan Muatan Lokal Kurikulum Merdeka (Bag. 3)
Sumber: Panduan Pelaksanaan Muatan Lokal Kurikulum Merdeka Jenjang SMP

Baca Artikel lainnya:

Aplikasi Rapor Kurikulum Merdeka Sekolah Menengah Pertama Tahun 2023
Aplikasi Raport ini sanggup membuat lebih gampang kiprah Guru dalam mengolah nilai dan hasil mencar ilmu pada kurikulum Merdeka.
Aplikasi menurut Panduan Penilaian Kurikulum Merdeka untuk Sekolah Menengah Pertama Revisi Juni 2023 dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2023. Aplikasi support pada Ms Excel 2007 dan Ms Excel 2010 (lebih baik). Aplikasi diformat dengan ekstensi *.exe (Application).
Aplikasi ini dilengkapi dengan: 1. Input Aspek Pengetahuan dengan 8 Kompetensi Dasar 2. Input Aspek Ketrampilan dengan 8 Kompetsni Dasar 3.  Jurnal KI-1 dan KI-2.

Aplikasi Rapor Kurikulum Merdeka MI Revisi Tahun 2023
Aplikasi Raport ini sanggup membuat lebih gampang kiprah Guru dalam mengolah nilai dan hasil mencar ilmu pada kurikulum Merdeka.
Aplikasi menurut Panduan Penilaian Kurikulum Merdeka untuk SD Revisi Desember 2023 dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2023. Aplikasi support pada Ms  Excel 2010. Aplikasi diformat dengan ekstensi *.exe (Application).Aplikasi ini dilengkapi dengan: 1. Input Aspek Pengetahuan dengan 9 Kompetensi Dasar 2. Input Aspek Ketrampilan dengan 9 Kompetsni Dasar 3.  Jurnal KI-1 dan KI-2. 
Kemudahan Aplikasi
Guru cuma input Data Siswa dan Nilai Siswa. Kompetensi Dasar (KD) sudah terintegrasi dalam aplikasi. Deskripsi capaian otomatis muncul, demikian juga deskripsi perilaku spiritual dan perilaku sosial.

Aplikasi Rapor Kurikulum Merdeka SD Tahun 2023
Aplikasi Raport ini sanggup membuat lebih gampang kiprah Guru dalam mengolah nilai dan hasil mencar ilmu pada kurikulum Merdeka.
Aplikasi menurut Panduan Penilaian Kurikulum Merdeka untuk SD Revisi Aplikasi ini dilengkapi dengan: 1. Input Aspek Pengetahuan dengan 9 Kompetensi Dasar 2. Input Aspek Ketrampilan dengan 9 Kompetsni Dasar 3.  Jurnal KI-1 dan KI-2. 
Kemudahan Aplikasi
Guru cuma input Data Siswa dan Nilai Siswa. Kompetensi Dasar (KD) sudah terintegrasi dalam aplikasi. Deskripsi capaian otomatis muncul, demikian juga deskripsi perilaku spiritual dan perilaku sosial.

Output Aplikasi
1. Nilai-Predikat, Deskripsi setiap mapel 
2. Raport UTS  
3. Raport Semester   
4. Daftar Kumpulan Nilai (DKN) per siswa  
5. Daya Serap mapel/kelas  6. Buku Induk Lengkap. 

Related : Pengembangan Muatan Setempat Kurikulum Merdeka (Bag. 2)

0 Komentar untuk "Pengembangan Muatan Setempat Kurikulum Merdeka (Bag. 2)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)